Max Verstappen Tanpa Tanding di Monza, Duo McLaren Lengkapi Podium

Di atas sirkuit Monza yang legendaris, Max Verstappen kembali menunjukkan keperkasaannya dengan meraih kemenangan dominan di Formula 1 Italian Grand Prix 2025.
Pembalap Red Bull ini mengubah pole position menjadi kemenangan telak—menyelesaikan balapan dengan selisih luar biasa lebih dari 19 detik di depan Lando Norris—menandai balapan resmi tercepat dalam sejarah F1 dengan waktu 1:13:24.325 dan kecepatan rata-rata 250.706 km/jam.
Verstappen Memimpin, Drama di McLaren
Start berlangsung bersih, dengan Verstappen mempertahankan posisinya di depan meski mendapat tekanan dari Oscar Piastri dan Lando Norris.
Red Bull tampak berada di kelas tersendiri; Verstappen mampu menjaga jarak aman sejak awal, mengatur ban medium dengan sempurna, dan memimpin dengan kecepatan yang tak terkejar.
Baca juga: Domenicali Bidik Generasi Muda dengan Perubahan Radikal di F1
Drama terbesar justru datang dari kubu McLaren. Norris sempat kehilangan waktu berharga akibat pit stop yang lambat, memberi peluang pada Piastri untuk melakukan undercut dan keluar di depan rekan setimnya. Namun, setelah beberapa putaran, McLaren memberi instruksi tim agar Piastri menyerahkan posisi kedua kepada Norris.
Instruksi itu dipatuhi oleh Piastri, meski jelas ia merasa kecewa. Penonton di tribun utama pun memberikan reaksi berbeda-beda—ada yang bersorak, ada pula yang mencemooh keputusan McLaren. Kejadian ini segera menjadi bahan perdebatan panas, mengingat Piastri tengah memimpin klasemen kejuaraan.
Verstappen Patahkan Dominasi McLaren
Di garis finis, Verstappen unggul 19,207 detik dari Norris yang finis kedua, sementara Piastri harus puas di posisi ketiga, hanya berselisih dua detik dari rekannya. Charles Leclerc memberikan sedikit hiburan untuk tifosi Ferrari dengan finis keempat, meski ekspektasi podium kembali pupus di rumah sendiri.
Di belakangnya, George Russell tampil konsisten untuk mengamankan posisi kelima, diikuti oleh Lewis Hamilton yang bangkit dari start posisi 10 akibat penalti grid dan menyelesaikan lomba dengan gemilang di urutan keenam.
Carlos Sainz, yang sempat bertarung ketat dengan keduanya, akhirnya gagal mencetak poin setelah insiden dengan Oliver Bearman, yang membuat pebalap pengganti Haas itu mendapat penalti 10 detik.
Sementara itu, Fernando Alonso terpaksa mengakhiri balapan lebih cepat karena kerusakan suspensi pada mobil Aston Martin. Kimi Antonelli, balapan di depan publik Italia, terkena penalti lima detik.
Dengan hasil ini, Verstappen menghentikan tren lima kemenangan beruntun McLaren, sekaligus menegaskan bahwa Red Bull masih punya daya ledak untuk mengguncang perebutan gelar dunia musim ini.
Baca juga: Piastri Tak Mau Jumawa usai Juara di GP Belanda dan Unggul 34 Poin
Dampak untuk Kejuaraan
Meski Verstappen tampil tanpa cela, fokus besar tetap tertuju pada McLaren. Instruksi tim kepada Piastri dipandang banyak pihak sebagai langkah logis untuk menjaga peluang Norris, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana McLaren mengelola dua pebalap mudanya yang sama-sama lapar gelar.
Dengan delapan balapan tersisa, klasemen sementara tetap dipimpin oleh Oscar Piastri dengan 324 poin, disusul Norris yang kini mengoleksi 293 poin. Verstappen, berkat kemenangan ini, naik ke 230 poin dan masih berpeluang merepotkan jika tren positifnya berlanjut.
McLaren memang masih unggul secara kolektif, tetapi Verstappen menunjukkan bahwa ia tidak akan menyerah begitu saja. Monza menjadi peringatan keras: jika McLaren kehilangan fokus akibat manajemen internal, Red Bull siap mengambil keuntungan.