Juventus tetap memberikan dukungannya kepada pelatih mereka Thiago Motta usai dua kekalahan beruntun di Serie A.

Hal tersebut dikatakan oleh direktur sepak bola Bianconeri, Cristiano Giuntoli, usai kalah telak 3-0 di kandang Fiorentina pada Senin (17/3) dini hari WIB.

Juventus kalah dua kali beruntun

Juventus menderita dua kekalahan telak dalam dua laga terakhir di Serie A. Setelah kalah 0-4 di kandang sendiri saat melawan Atalanta, klub asal kota Turin ini kembali kalah 3-0 di kandang Fiorentina.

Hasil ini membuat Juventus turun ke posisi kelima dengan 53 poin dari 29 laga, selisih satu poin dari Bologna di zona Champions League.

Selain itu, Juventus juga baru saja tersingkir di babak playoff Champions League. Setelah menang 2-1 melawan PSV Eindhoven, mereka kalah 3-1 di kandang klub asal Belanda tersebut.

Baca juga: Thiago Motta di Bawah Tekanan: Dipertahankan atau Dipecat?

Juventus harus tetap bersatu

Meskipun begitu, Giuntoli masih memberikan dukungan kepada Motta yang menjalani musim debutnya bersama Bianconeri.

"Pada saat-saat seperti ini kita semua harus tetap bersatu, kita semua keluar dari kesulitan bersama-sama," kata Giuntoli kepada Sky Sports.

"Kami sangat menyesal, kami mengalami pasang surut selama setahun, tetapi kami tidak pernah memainkan dua pertandingan yang sangat buruk, tetapi kami yakin kami dapat keluar dari ini bersama-sama."

Ketika ditanya apakah ini berarti Motta terus lanjut sebagai pelatih, Giuntoli tidak ragu mengatakan, "Tentu saja.”

"Kami memulai dari sebuah proyek yang kami perkirakan akan mengalami kesulitan, menurunkan gaji dan segala hal lainnya, kami tidak boleh memikirkan apa pun kecuali tujuan utama kami, yaitu lolos ke Champions League."

Juventus tak ingin gampang cepat pelatih

Giuntoli juga tidak ingin Juventus terbawa suasana karena dua kekalahan buruk tersebut dan langsung memecat pelatih.

Seperti halnya saat Juventus menang dua kali dalam dua laga perdana Serie A musim ini melawan Como dan Hellas Verona, Juventus tidak besar kepala dan menganggap diri sebagai penantang gelar juara.

"Kami mencoba menganalisis dengan cara yang jernih apa yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Jangan lupa bahwa media, setelah Verona, menganggap kami sebagai calon pemenang liga," ujar Giuntoli.

"Kami butuh keseimbangan, kami tidak bisa beralih dari bintang ke kandang. Dalam beberapa hari ke depan kami akan mencoba, dengan pikiran jernih, untuk maju.”

"Kami harus memiliki keseimbangan, di dalam dan luar lapangan. Hingga dua pertandingan lalu tim memiliki pertahanan terbaik di liga, kebobolan empat atau tiga gol berarti kami telah kehilangan keseimbangan."

Baca juga: Masa Depan Thiago Motta di Juventus Terancam, Siapa

Motta tak ingin menyerah

Meski Juventus kini sudah terlempar dari perebutan gelar juara Serie A, Champions League, dan Coppa Italia, Motta yang direkrut dari Bologna masih tidak akan menyerah.

"Akan terlalu mudah untuk melakukannya. Saya tidak suka hal-hal yang mudah," kata Motta soal kemungkinan dirinya yang menyerah.

"Kami harus menang, kami harus menemukan cara untuk mendapatkan poin yang kami butuhkan untuk mencapai tujuan kami yaitu berada di empat besar klasemen.”

"Ini seperti kelanjutan dari pertandingan terakhir, ceritanya sama. Kami memulai dengan baik, tetapi pada kesulitan pertama seperti melawan Atalanta kami tidak mampu bereaksi."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!