José Mourinho Akui Seharusnya Tinggalkan Roma Sebelum Dipecat

José Mourinho mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Corriere Dello Sport bahwa ia seharusnya meninggalkan AS Roma sebelum akhirnya dipecat pada Januari 2024.
Ia mengaku tidak menonton lagi pertandingan Roma setelah pemecatannya, berbeda dengan Inter Milan yang tetap ia ikuti, tetapi Mourinho masih terbuka untuk kembali ke Serie A di masa depan.
Mourinho dan Keputusan yang Menyisakan Penyesalan
Mourinho mengungkapkan penyesalan terbesar dalam karier profesionalnya adalah menolak tawaran Florentino Pérez, Presiden Real Madrid, yang menyarankan agar dia tetap bertahan lebih lama di klub tersebut.
Namun, keinginan Mourinho untuk kembali ke Chelsea setelah tiga tahun penuh tantangan di Spanyol, serta kegagalannya untuk meninggalkan Roma lebih awal, dianggapnya sebagai kesalahan besar.
"Saya seharusnya meninggalkan Roma. Saya tidak melakukannya, dan itu adalah kesalahan," ujar Mourinho.
Mourinho Tidak Menonton Lagi Roma Bermain
Setelah dipecat dari Roma, Mourinho mengaku sempat membeli empat tiket untuk menonton pertandingan pertama Roma di Stadio Olimpico, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk tidak hadir karena takut dianggap mengganggu.
Ia memilih untuk tidak kembali ke stadion meskipun dia ingin memberi salam perpisahan kepada para penggemar.
"Saya di hotel dengan para asisten, dan mereka bilang, 'Mister, Anda layak mengucapkan selamat tinggal pada para penggemar, dan mereka layak mengucapkan selamat tinggal pada Anda.' Saya pikirkan itu sebentar, tapi saya khawatir akan dianggap mengganggu, jadi saya tidak melakukan itu," jelasnya.
Keinginan Kembali ke Serie A dan Mengelola Tim Nasional
Mourinho juga mengungkapkan bahwa meskipun ia ingin suatu saat memimpin tim nasional, ia "pasti" akan kembali ke Serie A.
Ia masih mengamati Inter Milan, tetapi menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk suatu hari bisa mengelola tim di turnamen besar seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.
"Saya ingin bermain di Kejuaraan Eropa atau Piala Dunia dan menyatukan negara melalui tim, seperti yang sudah saya lakukan berkali-kali dengan klub-klub," katanya.
Pujian untuk Atalanta dan Gasperini
Mourinho juga memberikan pujian tinggi kepada Atalanta dan Gian Piero Gasperini, terutama setelah kemenangan mereka di Liga Europa pada Mei lalu.
Mourinho menyebut kemenangan Atalanta sebagai hasil yang pantas dan memuji proyek jangka panjang yang telah dibangun Gasperini.
"Sebuah penghargaan besar untuk proyek serius yang telah berjalan dengan baik selama bertahun-tahun dengan pelatih dan filosofi yang sama," katanya.
Mourinho dan Edoardo Bove
Terakhir, Mourinho berbicara mengenai Edoardo Bove, yang membuat debut seniornya di Roma di bawah asuhan Mou.
Mourinho menyebut Bove memiliki prinsip yang sama dengannya, yakni berjuang tanpa ada yang diberikan secara cuma-cuma.
"Bove seperti saya; tidak ada yang memberinya apa-apa. Dia debut karena kita memiliki prinsip yang sama, meskipun dia berusia 20 dan saya 60," ujarnya.
Dengan berbagai pengalaman dan penyesalan yang ada, Mourinho tetap berkomitmen pada kariernya di sepak bola dan membuka peluang untuk proyek-proyek baru di masa depan, baik di level klub maupun tim nasional.