Eks Pemain Juventus Salahkan Taktik Thiago Motta

Dua mantan pemain Juventus, Giancarlo Marocchi dan Alessio Tacchinardi, menyalahkan kinerja Thiago Motta atas performa buruk Bianconeri pada musim ini.
Marocchi berharap agar para pemain berhenti mengikuti instruksi pelatih Juventus tersebut. Sementara Tacchinardi mempertanyakan soal masa depan mantan pemain tim nasional Italia tersebut.
Juventus kalah dua kali beruntun
Juventus menderita dua kekalahan telak dalam dua laga terakhir di Serie A. Setelah kalah 0-4 di kandang sendiri saat melawan Atalanta, klub asal kota Turin ini kembali kalah 3-0 di kandang Fiorentina.
Hasil ini membuat Juventus turun ke posisi kelima dengan 52 poin dari 29 laga, selisih satu poin dari Bologna di zona Champions League.
Selain itu, Juventus juga baru saja tersingkir di babak playoff Champions League. Setelah menang 2-1 melawan PSV Eindhoven, mereka kalah 3-1 di kandang klub asal Belanda tersebut.
Meskipun begitu, direktur sepak bola Bianconeri, Cristiano Giuntoli, memberikan dukungannya kepada Motta usai hasil buruk tersebut.
"Anda mencapai titik ini ketika pelatih benar-benar membuat Anda bingung. Dalam olahraga yang fantastis ini, selalu ada kejutan; Anda tidak pernah tahu bagaimana perasaan rekan setim Anda, apalagi tim lawan. Juve tampak terkuras, tanpa jawaban," kata Marocchi kepada Sky Sport Italia melalui Calciomercato.com.
Baca juga: Juventus Tetap Dukung Motta Usai Juventus Dikalahkan Fiorentina
Marocchi salahkan taktik Motta
Marocchi yang bermain dalam 319 laga dan mencetak 25 gol serta 23 asis untuk Juventus pada 1988-1996, mengatakan tanggung jawab besar berada di pundak Motta.
"Mengosongkan pikiran dan jiwa para pemain adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan," katanya.
"Dengan melakukan ini, seperti yang suka dilakukan Motta dan seperti yang dilakukannya di Bologna, Anda melemahkan tim, membuatnya tidak mampu bereaksi di saat-saat sulit. Dalam hal pendekatan, Gatti tidak boleh diabaikan.”
"Saya berharap tim berhenti mengikuti instruksi Motta karena jika mereka terus melakukannya, kita akan terus melihat penampilan seperti ini. Setiap hari Minggu, kita tidak tahu siapa yang akan bermain. Motta mungkin punya alasan logis untuk pilihannya, tetapi kita menonton pertandingan dan tidak melihat kepastian apa pun."
Tacchinardi pertanyakan masa depan Motta
Sementara itu, Tacchinardi sendiri merupakan mantan gelandang yang membela Juventus selama hampir 14 tahun.
Selama kariernya di kota Turin, pria 49 tahun ini tampil dalam 404 laga, mencetak 14 gol dan memberikan 28 asis.
Baca juga: Pelatih Serbia Kritik Perlakuan Juventus Terhadap Vlahovic
Tacchinardi juga mengkritik Motta dan mempertanyakan sampai kapan Motta akan bertahan sebagai pelatih Juventus.
“Melanjutkan dengan Thiago Motta sampai akhir? Lebih dari sekadar ‘sampai akhir,’ pertanyaan sebenarnya adalah apakah ‘sampai kita merugikan diri sendiri.’ Hari ini, saya merasa sangat kecewa,” katanya kepada SportMediaset melalui TMW.
“Saya benar-benar percaya pada Thiago Motta, tetapi dia sedang mengalami masa yang sangat sulit. Susunan pemain, pergantian pemain, manajemen ruang ganti, penanganan Vlahovic, kurangnya reaksi.”
“Dia punya waktu seminggu penuh untuk mempersiapkan pertandingan melawan Fiorentina ini. Juve harus memutuskan apakah dia profil yang tepat untuk mengamankan posisi empat besar.”
“Di antara tim yang memperebutkan posisi itu, Juventus adalah yang terbaik, skuad termahal. Dengan siapa saya akan menggantikannya? Saya tidak tahu, tetapi peringatan diperlukan.”
Fokus tembus ke empat besar
Juventus kini sudah terlempar dari perebutan gelar juara Serie A, Champions League, dan Coppa Italia. Meski akan bermain di Piala Dunia Antarklub pada musim panas nanti, Tacchinardi mengatakan Juventus harus fokus mengamankan tempat di empat besar.
“Itu cerita lain; mereka perlu fokus untuk finis di posisi keempat, atau itu akan menjadi pukulan finansial yang besar,” pungkas Tacchinardi.