Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini berang karena kartu merah yang diterima pemainnya, Ederson, menyebabkan timnya kalah 2-0 melawan Inter Milan pada laga Serie A 2024-25, Senin (17/3) dini hari WIB.

Inter berhasil menang atas Atalanta lewat gol Carlos Augusto dan Lautaro Martinez. Pertandingan berlangsung panas dengan kedua tim mengakhiri pertandingan dengan 10 pemain.

Atalanta kalah dari Inter di kandang sendiri

Atalanta yang menjadi tuan rumah sempat di bawah tekanan ketika Marcus Thuram gagal memaksimalkan peluang di depan gawang.

Tuan rumah lalu menemukan ritmenya dan sempat menyulitkan kiper Inter Yann Sommer lewat tembakan Mario Pasalic dan Ederson dari jarak jauh. Sebelum jeda, Atalanta juga nyaris unggul ketika tembakan Ademola Lookman yang melebar.

Pada menit ke-54, Inter berhasil unggul ketika umpan Hakan Calhanoglu berhasil ditanduk Augusto.

Setelah berusaha untuk menyamakan skor, Atalanta bermain dengan 10 orang pada menit ke-81 setelah Ederson menerima dua kartu kuning dalam hitungan detik.

Inter lalu memastikan kemenangan lewat gol Martinez usai menerima umpan dari Nicolo Barella pada menit ke-87. Namun kemenangan ini sedikit dirusak oleh Alessandro Bastoni yang menerima kartu kuning kedua sebelum laga berakhir.

Hasil lini mengakhiri catatan impresif Atalanta yang tidak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di Serie A.

Kartu merah rusak pertandingan

Ederson menerima kartu kuning pertamanya karena protes keras terhadap wasit. Gelandang Brasil 25 tahun ini lalu secara sarkastik menepuk tangannya karena keputusan wasit, yang akhirnya memberikan kartu kuning kedua.

Gasperini, yang juga diusir dari lapangan karena kartu merah, mengatakan kartu merah ini merusak pertandingan dan wasit berlebihan mengusir pemainnya di laga ini.

"Ini merusak akhir pertandingan dan itu memalukan, bagi tim tetapi juga bagi lawan dan bagi semua orang," kata Gasperini kepada DAZN.

"Wasit melebih-lebihkan. Ederson adalah pemain yang adil. Memang benar dia membuat kesalahan dengan tepuk tangan tetapi wasit merusak pertandingan.

"Ada beberapa episode dan kata-kata yang jauh lebih buruk daripada tepuk tangan. Setelah itu, pertandingan berakhir dan itu memalukan. Itu adalah pertandingan yang bagus antara tim yang berada di posisi pertama dan ketiga. Merusaknya akan berdampak buruk bagi semua orang."

Baca juga: Bungkam Atalanta, Inter Makin Pede Juara Serie A

Pertandingan sempat tertunda

Pertandingan tersebut sempat tertunda karena terdapat fans yang harus menerima perawatan medis. Setelah laga ditunda, Inter langsung membuka skor.

"Di babak pertama kami bertahan dengan sangat baik saat bola mati, lalu ada suporter yang sakit dan pertandingan dihentikan, baik untuk kami maupun mereka," kata Gasperini.

"Ini tentu saja bukan episode yang beruntung dan kami seharusnya lebih berhati-hati. Kami sering kebobolan gol seperti ini saat melawan Inter, jelas mereka lebih kuat dari kami."

Perjuangan Atalanta rebut gelar Serie A

Dengan kemenangan ini, Inter mempertahankan posisi di puncak klasemen dengan 64 poin dari 29 laga. Sementara Napoli yang ditahan papan bawah Venezia, berada di posisi kedua dengan 61 poin. Sedangkan Atalanta tetap mengoleksi 58 poin di posisi ketiga.

Baca juga: Gasperini: "Jika Kita Percaya, Segalanya Bisa Terjadi!"

Perjuangan Atalanta semakin berat dengan kekalahan ini untuk merebut puncak klasemen dalam sembilan laga tersisa.

"Ada sembilan pertandingan setelah jeda. Kami harus menemukan kekuatan untuk memainkannya dengan sebaik-baiknya," ujar Gasperini.

"Kami tidak akan kalah. Kami bermain melawan salah satu tim terbaik di Eropa yang berusaha bangkit dan menang. Atalanta pasti sangat bangga dengan pertandingan-pertandingan ini."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!