Pelatih Napoli, Antonio Conte, mengungkapkan bahwa timnya merasa seolah-olah “dilahirkan dengan nasib buruk” dalam pertandingan melawan Venezia, hingga akhirnya Giacomo Raspadori mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir. 

Conte juga berbicara tentang keseimbangan yang sulit antara memiliki mentalitas juara dan tetap realistis.

Napoli datang ke pertandingan ini dengan tekanan besar, karena kemenangan akan membawa mereka bersama Atalanta di puncak klasemen Serie A setelah hasil imbang 1-1 yang diraih Lazio malam sebelumnya. Namun, pertandingan ternyata jauh lebih sulit dari yang diperkirakan.

Lukaku Gagal Eksekusi Penalti, Raspadori Selamatkan Napoli

Romelu Lukaku gagal mencetak gol dari titik penalti setelah tendangannya diblok oleh Filip Stankovic, kiper Venezia yang juga merupakan anak dari mantan pemain Lazio dan Inter, Dejan Stankovic. 

Namun, Raspadori yang masuk dari bangku cadangan berhasil mencetak gol penentu kemenangan yang sangat dibutuhkan oleh Napoli.

Conte membahas peran baru Raspadori yang kini lebih banyak dimainkan sebagai gelandang serang daripada sebagai striker. 

"Saya sedang bekerja dengan Raspadori untuk menjadikannya gelandang serang. Ketika permainan terhambat secara taktis, dia bisa memberikan alternatif penting untuk kami," jelas Conte kepada DAZN.

"Dia berlatih dengan sangat profesional, terlibat dalam proyek ini, dan kami tentu perlu menemukan lebih banyak gol.” 

“Tidak banyak gol yang datang dari pemain individu, jadi kami mencoba mencari solusi baru. Dia merasa sepenuhnya dalam peran tersebut dan memiliki pendekatan yang lebih menyerang, terutama ketika bersama Neres dan Lukaku."

Perubahan Formasi Menghasilkan Hasil

Conte akhirnya mengubah formasi menjadi 4-2-3-1 dan memindahkan David Neres ke sisi kiri, yang menjadi titik balik dalam pertandingan ini. 

"Sayang sekali kami harus menunggu hingga 10 menit terakhir untuk mencetak gol, tapi rasanya seperti permainan ini dikutuk.”

“Kami menguasai bola, melakukan 25 tembakan ke gawang, gagal penalti, dan membentur tiang gawang. Saya tidak akan terkejut jika kami malah kalah dengan kondisi seperti itu," kata Conte.

Venezia Menyulitkan Napoli

Pelatih asal Italia itu juga mengakui bahwa Venezia bermain dengan strategi yang mengejutkan. "Venezia bermain dengan baik. Mereka menggunakan pendekatan yang mengejutkan dengan Pohjanpalo di bangku cadangan, lebih fokus bertahan dan melakukan serangan balik.”

”Mereka memiliki dua penyerang yang sangat cepat yang bisa membuat masalah bagi kami, dan Alex Meret juga tampil sangat baik untuk menahan mereka."

Conte mengaku senang dengan peningkatan tim, meskipun ia berharap Napoli bisa mencetak lebih banyak gol untuk menghindari situasi yang menegangkan di akhir pertandingan. 

"Saya senang karena tim semakin membaik, tetapi jika kami bisa mencetak lebih banyak gol, kami akan lebih tenang dan menghindari beberapa detik-detik menegangkan di akhir pertandingan."

500 Poin di Serie A dan Mentalitas Juara

Kemenangan ini juga membawa Conte meraih 500 poin di Serie A sepanjang karier kepelatihannya. 

Setelah sukses meraih Scudetto bersama Juventus dan Inter Milan, kini ia diharapkan bisa membawa mentalitas juara yang sama ke Napoli.

"Bahkan ketika saya main kartu dengan anak saya, saya tetap ingin menang," ujar Conte. 

"Saya juga mengatakan bahwa saya tidak akan pernah puas dengan tujuan minimal, tetapi pada saat yang sama, kita juga harus tahu dari mana kita memulai dan apa tujuan klub."

Pencapaian Napoli yang Lebih Baik dari Ekspektasi

Conte menekankan bahwa meski ia tidak menerima target minimal, pencapaian Napoli dengan 41 poin setelah 18 pertandingan sudah lebih dari yang diharapkan banyak orang. 

"Kami ingin terus bekerja, para pemain semakin membaik, dan kami juga perlu sedikit keberuntungan dengan menghindari cedera. Tim ini memberi kami banyak kepuasan," tutup Conte.

Dengan filosofi ini, Conte berharap bisa membawa Napoli lebih dekat ke gelar juara Serie A, meski ia tetap menyadari tantangan yang masih panjang di depan.