Manajer Manchester United, Rúben Amorim, hari Kamis (30/10) menggambarkan tahun pertamanya di Old Trafford sebagai sebuah perjalanan rollercoaster yang penuh gejolak. Namun, ia menyatakan sangat berbesar hati karena tetap teguh pada prinsip-prinsip kepelatihannya di tengah badai kritik, seiring klub Premier League itu akhirnya mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang nyata.

Amorim, yang akan merayakan satu tahun penunjukannya bulan depan, sempat menjadi sasaran empuk kritik tajam, terutama karena formasi dan taktik tiga bek 3-4-3 yang dianggap tidak cocok untuk skuad Setan Merah. Namun, setelah melalui momen-momen sulit, United kini telah mencatat tiga kemenangan beruntun di liga untuk pertama kalinya di bawah manajer asal Portugal tersebut.

Belajar dari Masa-Masa Sulit

Berbicara kepada wartawan menjelang perjalanan hari Sabtu ke markas Nottingham Forest, Amorim tidak menyembunyikan kesulitan dalam proses adaptasi, baik bagi dirinya maupun para pemainnya.

"Itu adalah perjalanan, sebuah perjalanan besar. Itu benar-benar sulit. Ada momen baik, momen buruk. Saya belajar banyak, itu sangat penting," ujar Amorim.

Baca juga: Amorim Tegaskan Kemenangan atas Brighton Lebih Penting Dari Liverpool

Pelatih berusia 40 tahun itu menekankan bahwa periode sulit justru menjadi ujian terbesar yang menguatkan keyakinannya. Ia bangga karena tidak menyerah pada tekanan untuk mengubah filosofi dasarnya.

"Saya belajar bahwa bahkan di momen terendah saya, saya bisa berpegang pada hal yang saya yakini dan itu adalah hal yang baik bagi siapa pun untuk dipahami," tegasnya. 

"Hari ini, jawabannya berbeda dari tiga minggu lalu, jadi penting untuk memahami itu. Merupakan salah satu kehormatan terbesar dalam hidup saya berada di sini dan saya ingin melanjutkannya selama bertahun-tahun."

Peningkatan Kinerja dan Posisi Klasemen

Tiga kemenangan berturut-turut telah mengangkat moral tim secara drastis. Manchester United saat ini duduk di peringkat keenam klasemen dengan 16 poin dari sembilan pertandingan, hanya terpaut enam poin dari pemuncak liga.

Peningkatan ini, yang diakui oleh internal klub sebagai hasil dari rencana jangka panjang yang konsisten, juga diiringi dengan penyesuaian gaya bermain. United kini terlihat lebih lugas, dengan tingkat penguasaan bola yang sedikit berkurang tetapi menjadi lebih bermakna dan mengancam.

Kunci utama perubahan ini adalah kesabaran Amorim dalam menanamkan sistem permainannya, yang kini mulai diresapi oleh para pemain, menciptakan kejelasan taktis yang hilang di musim-musim sebelumnya.

Baca juga: Rashford Ungkap Keinginan Tinggal Permanen di Barcelona

Amorim Tanggapi Kritikan Dyche

Forest yang kini dilatih oleh Sean Dyche, manajer ketiga mereka musim ini dan salah satu kritikus Amorim. Pelatih asal Inggris itu mengatakan awal tahun ini bahwa United akan memenangkan lebih banyak pertandingan dengan formasi 4-4-2.

"Saya selalu bilang saya punya cara bermain yang butuh waktu, tapi nanti akan lebih baik," ujar Amorim.

"Kita belum tahu itu. Saya bisa melihat Sean Dyche sebagai manajer dan pundit. Kalau Anda pundit dan tidak mengatakan hal-hal yang kuat, saya tidak mau menonton Anda. Saya juga sama. Saya sepenuhnya mengerti bahwa itu pekerjaan yang berbeda."

"Saya tahu Sean Dyche cerdas dan dia tahu cara bermain. Dia mengerti bahwa melihat pertandingan dan membicarakannya itu satu hal. Melatih tim itu hal yang berbeda."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!