Levy Ungkap Keputusan Sulit Depak Postecoglou dari Tottenham

Ketua Tottenham Hotspur, Daniel Levy, akhirnya angkat bicara mengenai keputusan sulit klub untuk memberhentikan manajer Ange Postecoglou.
Levy mengakui bahwa perpisahan dengan pelatih asal Australia itu adalah langkah yang sangat berat, namun dianggap mutlak diperlukan demi masa depan klub.
Dipecat Menyusul Performa Buruk di Premier League
Keputusan untuk mendepak pelatih asal Australia ini diambil menyusul performa buruk tim di Premier League musim 2024–25, di mana mereka finis di posisi ke-17, hanya satu tingkat di atas zona degradasi, dengan 22 kekalahan dan total 38 poin—catatan terburuk klub dalam era Premier League.
Pemecatan ini hanya berjarak dua minggu setelah ia membawa klub meraih gelar juara UEFA Europa League—trofi pertama Spurs dalam 17 tahun, serta trofi Eropa pertama sejak lebih dari 40 tahun.
Levy Akui Buat Keputusan Berat
Pemecatan Postecoglou, telah menimbulkan berbagai reaksi di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola.
Keputusan pemecatan ini memicu reaksi beragam dari para pemain dan penggemar. Beberapa pemain dilaporkan kecewa dan mempertanyakan keputusan tersebut, mengingat pencapaian bersejarah yang baru saja diraih.
Baca juga: Tottenham Tunjuk Thomas Frank sebagai Pelatih Baru Gantikan Ange Postecoglou
"Saya tidak menyesal menunjuk Ange, saya sangat berterima kasih kepada Ange. Di musim pertamanya, kami finis di posisi kelima dan di musim keduanya, kami sangat gembira bisa memenangkan trofi," kata Levy dalam wawancara yang dirilis klub pada hari Selasa.
"Namun, kami harus bersaing di semua kompetisi, dan kami merasa bahwa kami butuh perubahan. Secara emosional, itu sulit, tetapi kami merasa bahwa kami telah membuat keputusan yang tepat untuk klub.
Tak Boleh Gagal Lagi
Postecoglou, yang ditunjuk pada musim panas 2023, mengakhiri masa jabatannya setelah dua musim.
Selama kepemimpinannya, ia dikenal karena membawa kembali gaya bermain menyerang yang identik dengan Spurs dan berhasil mengakhiri puasa gelar klub dengan kemenangan 1-0 atas Manchester United di final Europa League.
Namun, inkonsistensi di liga domestik dan serangkaian cedera pemain kunci menjadi faktor yang menghambat performa tim secara keseluruhan.
Tottenham Hotspur telah resmi menunjuk Thomas Frank sebagai manajer baru mereka. Frank, 51 tahun, mengakhiri masa tugas tujuh tahunnya bersama Brentford — klub yang ia antar promosi ke Premier League dan sukses pertahankan di kasta tertinggi Inggris dengan pendekatan sepak bola progresif dan konsisten
"Kegagalan bukanlah pilihan, keinginan (adalah) untuk berhasil. Dan karena itu sangat sulit, saya ingin lebih berhasil lagi," imbuh Levy.
"Setiap kali Anda memiliki pelatih baru, itu selalu merupakan awal yang baru. (Selalu) ada ide-ide yang berbeda tetapi kami ingin membangun kesuksesan dengan memenangkan trofi musim lalu.
"Salah satu hal yang menonjol bagi saya tentang Thomas adalah bahwa ia jelas sangat cerdas, komunikator yang hebat, manusia super, ditambah semua aspek teknis yang jelas penting."