Emery Marah, Sebut Aston Villa ‘Malas’ Usai Ditahan 10 Pemain Sunderland

Tekanan terhadap Unai Emery semakin meningkat setelah Aston Villa kembali gagal meraih kemenangan.
Mereka harus puas dengan hasil imbang 1-1 yang memilukan melawan 10 pemain Sunderland, dengan gol penyama kedudukan dari Victor Isidor di menit-menit akhir. Kekalahan ini membuat Emery meluapkan kekecewaannya di hadapan media, melontarkan kritik keras terhadap anak asuhnya yang ia sebut “malas”.
Rekor Buruk Villa Musim Ini
Hasil ini memperpanjang rekor buruk Aston Villa yang belum meraih kemenangan sejak awal musim, dan kini mereka terdampar di peringkat 18 klasemen sementara.
Drama dimulai di menit ke-33 ketika Sunderland harus bermain dengan 10 orang setelah Reinildo Mandava diusir wasit karena mengasari Matty Cash.
Baca juga: Carabao Cup: Valdimarsson Pahlawan, Brentford Singkirkan Aston Villa
Keunggulan jumlah pemain ini seharusnya menjadi jalan mulus bagi Villa untuk meraih tiga poin, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.
Villa baru berhasil memecah kebuntuan di menit ke-67 melalui gol Matty Cash. Bek sayap Polandia ini melepaskan tembakan jarak jauh yang meliuk dan tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh kiper Sunderland, Robin Roefs.
Gol tersebut tidak hanya membawa Villa unggul, tetapi juga mengakhiri puasa gol mereka yang telah berlangsung selama 427 menit.
Emery Berang
Namun, kegembiraan itu hanya bertahan sebentar. Hanya delapan menit kemudian, saat Villa seharusnya mengamankan kemenangan, mereka justru kebobolan.
Sebuah umpan sundulan yang cerdik dari veteran Granit Xhaka mengarah ke Victor Isidor yang berhasil mengalahkan pertahanan Villa dan mencetak gol penyama kedudukan yang krusial.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Unai Emery tidak menutupi kekecewaannya.
"Kami harus menerima satu poin, tetapi ini bukan cara yang kami inginkan sebagai sebuah tim," kata Emery. "Kami perlu mendapatkan kembali identitas kami. Kami perlu kembali percaya diri. Saya frustrasi dan kecewa. Seharusnya lebih mudah bermain melawan 10 orang, tetapi kami tidak bermain dengan identitas yang telah kami tunjukkan dalam tiga tahun terakhir. Bagi saya, itu tidak cukup."
Baca juga: Aston Villa Tumbang di Kandang, Palace Amankan Kemenangan Perdana
Emery menambahkan: "Kami terkadang malas dalam bertahan. Misalnya, ketika kami kebobolan, kami malas."
Pernyataan Emery ini menunjukkan bahwa masalah di skuad Villa lebih dari sekadar hasil di lapangan. Hilangnya identitas permainan yang membuat mereka sukses musim lalu, ditambah dengan kegagalan meraih kemenangan di lima pertandingan pertama, membuat situasi di Villa Park semakin panas.
Laga selanjutnya di Europa League melawan Bologna akan menjadi kesempatan bagi Emery untuk menuntut reaksi dari para pemainnya, sebelum kembali berjuang di Liga Inggris