Chelsea gagal memulai musim 2025–26 dengan kemenangan setelah hanya mampu bermain imbang tanpa gol 0–0 melawan Crystal Palace, dalam laga pembuka Premier League di Stamford Bridge, Minggu (17/8) malam WIB.

Chelsea Kurang Eksekusi Meski Dominasi

Meski mengendalikan jalannya pertandingan—mencatat lebih dari 70% penguasaan bola—Chelsea gagal memaksimalkan penguasaan itu menjadi keunggulan nyata. Mereka hanya menghasilkan tiga tembakan tepat sasaran dari 19 upaya, menunjukkan inkonsistensi ofensif yang masih menghantui sejak pramusim.

Para rekrutan anyar, seperti penyerang Brasil Joao Pedro dan talenta muda Inggris Jamie Gittens, langsung dipercaya tampil sebagai starter dan terlihat aktif mencari celah di pertahanan lawan. Gelandang andalan, Cole Palmer, menjadi motor serangan dengan pergerakan cerdasnya, mencoba menemukan ruang untuk menciptakan peluang bagi rekan-rekannya.

Baca juga: Chelsea Dihantam Kabar Buruk: Levi Colwill Alami Cedera ACL

Namun, Crystal Palace asuhan Oliver Glasner datang dengan rencana yang matang. Mereka bertahan dengan disiplin dan rapat, menempatkan pemain-pemain mereka di belakang bola untuk memblokir setiap celah. Duet bek tengah yang solid, Marc Guéhi dan Chris Richards, tampil luar biasa, menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus. Guéhi, yang santer dikabarkan menjadi target transfer klub-klub besar, menunjukkan komitmen penuhnya dengan performa yang tenang dan kuat di jantung pertahanan.

Meskipun lebih sering ditekan, Palace bukan tanpa ancaman. Mereka mengandalkan kecepatan Eberechi Eze dan Jean-Philippe Mateta untuk melakukan serangan balik kilat. Salah satu momen paling dramatis terjadi di babak pertama ketika Eze, yang juga menjadi sorotan di bursa transfer, berhasil mencetak gol melalui tendangan bebas akurat yang mengarah ke pojok atas gawang. Namun, setelah tinjauan panjang oleh VAR, gol tersebut akhirnya dianulir karena Marc Guéhi berdiri terlalu dekat dengan pagar hidup—keputusan yang memancing kontroversi karena terasa terlalu teknis di jalannya pertandingan.

Maneuver Kolektif, Tanpa Hasil Nyata

Di babak kedua, intensitas serangan Chelsea meningkat. Namun, pergerakan penyerang di lini depan belum berhasil menciptakan peluang matang. Sementara debutan seperti Estêvão Willian dan Andrey Santos hanya sekadar memberi kilasan energi—belum cukup memecah kebuntuan. 

Baca juga: Crystal Palace Lanjutkan Proses Hukum usai Terlempar ke Conference League

Bagi Crystal Palace, satu poin di Stamford Bridge adalah awal yang fantastis untuk musim ini. Hasil ini menjadi bukti ketangguhan tim asuhan Glasner. Sebaliknya, bagi Chelsea, hasil imbang di kandang sendiri adalah sinyal peringatan. Tim ini memiliki banyak talenta, tetapi kurangnya ketajaman di depan gawang menjadi masalah utama yang harus segera diatasi oleh Maresca.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!