Crystal Palace Lanjutkan Proses Hukum usai Terlempar ke Conference League

Crystal Palace mengonfirmasi pada Selasa bahwa akan melanjutkan proses hukum untuk langkah selanjutnya, setelah Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) menolak banding klub terhadap keputusan UEFA.
Akibatnya, tim asal London itu dipastikan terdegradasi dari Europa League ke Conference League.
Pukulan Telak Bagi Palace
Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi The Eagles, yang merasa dirugikan oleh sanksi yang dijatuhkan UEFA.
Dalam pernyataan resmi pada Selasa, Palace menyatakan bahwa mereka kini sedang meminta nasihat hukum untuk menentukan langkah berikutnya, menyusul kekalahan di meja hijau yang dinilai sebagai pukulan besar bagi ambisi klub di kompetisi Eropa musim ini.
"Keputusan UEFA dan diikuti oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga menunjukkan bahwa prestasi olahraga menjadi tidak berarti," ujar Palace.
"Tampaknya klub, organisasi, dan individu tertentu memiliki hak istimewa dan kekuasaan yang unik... meskipun kami menghormati anggota pengadilan CAS, prosesnya dirancang untuk sangat membatasi dan, dalam kasus kami, membuatnya hampir mustahil untuk mendapatkan persidangan yang adil."
"Keputusan UEFA memiliki implikasi yang lebih luas terhadap tata kelola olahraga. Kombinasi peraturan yang dirancang dengan buruk dan penerapannya yang tidak merata berarti para penggemar brilian kami akan kehilangan kesempatan untuk menyaksikan tim ini berkompetisi di Liga Europa untuk pertama kalinya dalam sejarah kami."
Baca juga: Banding Crystal Palace Ditolak, Peringatan Henderson Jadi Kenyataan
Langgar Aturan Kepemilikan Klub
Klub berjuluk The Eagles ini dihukum oleh UEFA karena melanggar aturan kepemilikan multi-klub.
Salah satu pemegang saham utama klub, pengusaha Amerika Serikat John Textor, juga memiliki saham mayoritas di klub Ligue 1 Prancis, Olympique Lyonnais.
Palace sebelumnya berhasil lolos ke Europa League sebagai juara FA Cup pada musim lalu. Sementara Lyon, lolos ke kompetisi tersebut usai menduduki peringkat keenam di Ligue 1 musim lalu.
Meskipun Textor telah menjual sahamnya dan mengundurkan diri dari dewan, UEFA menilai langkah tersebut terlambat karena melewatkan tenggat waktu 1 Maret.
Aturan UEFA soal kepemilikan ganda klub dirancang untuk mencegah potensi konflik kepentingan dan memastikan bahwa tidak ada dua klub dengan pemilik yang sama atau terkait erat dapat berkompetisi di turnamen UEFA yang sama. Tujuannya adalah untuk menjaga sportivitas dan menghindari situasi di mana satu entitas dapat memengaruhi hasil di lebih dari satu klub yang bersaing.
Cari Jalan Lain
Akibatnya, Crystal Palace harus turun kasta ke Liga Conference League, sementara Nottingham Forest akan mengambil tempat mereka di Europa League.
Palace menambahkan, putusan Mahkamah Eropa awal bulan ini, yang memungkinkan pengadilan nasional untuk melakukan peninjauan mendalam atas putusan arbitrase oleh CAS guna memastikan kepatuhannya terhadap hukum Uni Eropa, akan memastikan pengawasan yang lebih ketat terhadap pengadilan tertinggi olahraga tersebut.
"Hanya dengan begitu keadilan dan proses hukum akan diberikan kepada setiap tim," tambah Palace.
"Meskipun kami terus menerima nasihat hukum untuk langkah selanjutnya, kami akan berkompetisi di Conference League.”