Arteta Akui Sakit Hati Lihat Liverpool Juara Premier League

Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengakui sakit hati melihat Liverpool telah mengunci gelar juara Premier League musim ini.
Namun pelatih asal Spanyol ini mengakui Liverpool merupakan tim terbaik di Inggris musim ini, tampil konsisten sepanjang musim dan memiliki resep menjadi juara.
Liverpool Kunci Gelar Juara
Liverpool berhasil mengunci gelar juara Premier League usai menang 5-1 saat menjamu Tottenham Hotspur pada Minggu (27/5) lalu.
Tambahan tiga poin tersebut membuat skuad asuhan Arne Slot tersebut kini unggul 15 poin dengan empat laga tersisa, yang tak mungkin lagi disalip oleh Arsenal.
Arsenal sendiri pada laga terakhirnya ditahan imbang 2-2 oleh Crystal Palace. Hasil tersebut menunjukkan inkonsistensi the Gunners pada musim ini. Meski baru kalah tiga kali, satu laga lebih banyak dari Liverpool, mereka 13 kali imbang pada musim ini.
Gagal Juara Dalam Tiga Tahun
Perjuangan Arsenal untuk meraih gelar juara harus menunggu lebih lama, setelah dua kali menjadi runner-up dari Manchester City pada dua musim terakhir, the Gunners kembali gagal meraih gelar pertama sejak 2004 lalu.
Arsenal saat ini tengah bersiap untuk menjamu Bournemouth di Emirates Stadium pada Sabtu (3/5) malam WIB, dalam upaya untuk menutup musim dengan catatan positif.
Arteta mengatakan kembali gagal meraih gelar juara liga pada musim ini merupakan sebuah pukulan telak bagi dirinya dan tim.
"Ya, sangat menyakitkan," kata Arteta. "Saya memahami bahwa (Liverpool) adalah tim yang lebih konsisten, mereka memiliki bahan-bahan untuk menang dan itu menyakitkan.”
“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Liverpool atas apa yang telah mereka lakukan, betapa konsistennya mereka.”
Baca juga: Dibekuk PSG, Arteta: Arsenal Harus Tunjukkan Performa Spesial
“Dan saya pikir mereka benar-benar pantas untuk menang. Mereka adalah tim yang lebih baik, mereka memiliki banyak atribut, mereka memiliki skuad yang selalu siap. Dan kami akan mencoba lagi.”
“Namun hingga saat itu musim depan, sekarang kami harus menyelesaikan musim dengan sangat kuat.”
Cedera Jadi Faktor Utama
Salah satu yang menghambat Arsenal dalam meraih gelar juara musim ini adalah banyaknya pemain bintang yang cedera. Dua striker utama, Kai Havertz dan Gabriel Jesus, mengalami cedera hingga musim depan sejak awal tahun ini. Situasi ini memaksa gelandang tengah, Mikel Merino, menjadi striker darurat.
Sementara pemain bintang seperti Bukayo Saka dan Martin Odegaard juga sempat mengalami cedera. Adapun Gabriel Magalhães yang tampil fenomenal sepanjang musim, cedera hingga musim depan.
“Saya sangat terkejut sesaat sebelum pertandingan melawan PSG (di leg pertama semifinal liga Champions) di kandang sendiri karena saya berjalan ke ruang ganti dan tiba-tiba saya melihat mereka semua (pemain yang absen) duduk bersama,” ujar Arteta.
“Itu Tomiyasu, di sebelahnya Calafiori, di sebelahnya Gabriel, di sebelahnya Thomas Partey, di sebelahnya Kai Havertz, di sebelahnya Gabriel Jesus, di sebelahnya Jorginho. Saya berkata, itu adalah susunan pemain inti. Dan kami tidak memiliki mereka.”
“Kami sudah tidak memiliki mereka selama berbulan-bulan. Dan kemudian saya merasa gembira tentang tim dan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka berusaha dan tidak ada seorang pun yang membicarakannya di gedung sama sekali. Tetapi itu terjadi dan saya merasa bangga tentang bagaimana para pemain dan staf serta klub bereaksi terhadap situasi ini.”
Liga Champions Jadi Pelipur Lara
Setelah gagal meraih juara Premier League, serta tersingkir di FA Cup dan Carabao Cup, Liga Champions menjadi satu-satunya kesempatan Arsenal untuk meraih trofi pada musim ini, sekaligus meraih trofi pertama di kompetisi tersebut.
Perjalanan mereka cukup fantastis, mengingat mereka mengalahkan juara bertahan Real Madrid dengan skor 5-1 pada babak perempat final.
Namun tim asal London Utara ini memiliki tantangan berat, setelah kalah 0-1 di kandang sendiri melawan PSG pada leg pertama dan harus mengejar defisit pada leg kedua di Paris.