Amorim Berang, Bela Keputusan Cadangkan Mainoo: "Saya Hanya Ingin Menang!"
Tekanan terus meningkat di Old Trafford terhadap manajer Manchester United, Ruben Amorim, mengenai keputusannya untuk terus mengesampingkan gelandang muda berbakat Inggris, Kobbie Mainoo.
Dalam konferensi pers yang tegang menjelang pertandingan melawan Wolves, Amorim dengan tegas membela pendekatannya, bersikeras bahwa prioritas utamanya adalah memenangkan pertandingan, bukan memenuhi ekspektasi publik atau tradisi akademi klub.
Pembelaan Asingkan Mainoo
Mainoo, yang baru berusia 20 tahun, adalah pahlawan kemenangan final Piala FA musim lalu, tetapi ia belum pernah menjadi starter di Premier League musim 2025/26 ini dan kembali menjadi pemain cadangan yang tidak digunakan saat Setan Merah bermain imbang 1-1 dengan West Ham.
Amorim menghadapi pertanyaan berulang kali dari para jurnalis mengenai perlakuan terhadap Mainoo, bahkan dihadapkan pada risiko demoralisasi pemain internasional Inggris tersebut. Jawaban manajer Portugal itu lugas dan tegas.
Baca juga: Mainoo dan Zirkzee Ingin Cabut, Amorim Prioritaskan Kepentingan Man United
"Saya melihatnya," kata Amorim ketika ditanya tentang risiko Mainoo menjadi frustrasi. "Saya hanya ingin menang, saya mencoba memasang pemain, saya tidak peduli siapa itu, saya tidak peduli tentang itu, saya hanya berusaha menempatkan pemain terbaik di lapangan."
Ketika didesak lebih lanjut, Amorim mengakui bahwa dia memahami hype seputar sang gelandang, yang bahkan telah menjadi starter untuk timnas Inggris. Namun, dia menolak anggapan bahwa hal itu harus memengaruhi keputusannya di tingkat klub.
"Tentu saja, saya mengerti, dan tugas saya adalah menjawab, tetapi saya mencoba menjawab hal yang sama, dan Anda selalu menanyakan hal yang sama kepada saya," balas Amorim. "Saya mengerti apa yang Anda katakan. Anda mencintai Kobbie, dia menjadi starter untuk Inggris. Tetapi itu tidak berarti bahwa saya harus memasukkan Kobbie [ke dalam starting XI] ketika saya merasa bahwa saya tidak seharusnya memasukkan Kobbie. Jadi itu keputusan saya."
Menanggapi Keraguan Atas Dukungan Akademi
Amorim juga dengan cepat menanggapi keraguan yang muncul mengenai dukungannya terhadap akademi Manchester United, yang memiliki tradisi kuat dalam mengembangkan talenta muda.
Ketika dituding bahwa keputusannya menunjukkan kurangnya kepercayaan pada pemain muda, Amorim membalas, "Ada pemain mana? Kami punya Kobbie Mainoo..."
Dia menambahkan bahwa dalam situasi sulit, memilih pemain yang sudah siap dan berpengalaman adalah yang paling utama, bukan hanya karena mereka berasal dari akademi, seperti pemain sayap 18 tahun Shea Lacey.
Baca juga: Amorim Frustrasi dan Marah usai MU Ditahan Imbang West Ham
"Anda bertanya kepada saya, mengapa saya tidak memainkan Lacey ketika saya memiliki pemain lain yang berstatus internasional, dan mereka juga ada di bangku cadangan. Jadi, saya mencoba menempatkan pemain terbaik, pemain yang paling siap, untuk momen klub ini, untuk mencoba memenangkan pertandingan. Hanya itu," tegasnya.
Scholes Meradang, ‘Mainoo Dirusak’
Kontroversi ini semakin memanas dengan masuknya legenda klub, Paul Scholes. Mantan gelandang ikonik United itu meluapkan kemarahannya di media sosial setelah melihat Mainoo kembali menjadi penghangat bangku cadangan.
Dalam unggahan yang kemudian dihapus, Scholes menyebut komentar Amorim sebagai "Omong Kosong" dan menyatakan: "Anak itu sedang dirusak, tidak dimainkan dalam tim yang tidak bisa mengendalikan permainan sepak bola. Benci melihat pemain akademi pergi, tapi mungkin ini yang terbaik untuknya sekarang, sudah cukup."
Situasi Mainoo kian rumit karena sistem formasi dua gelandang yang diterapkan Amorim. Mainoo dianggap harus bersaing langsung dengan kapten Bruno Fernandes dan Casemiro, atau bahkan Manuel Ugarte, di mana Amorim ditengarai belum sepenuhnya memercayai kemampuannya.
Dengan keengganan Amorim untuk mengubah struktur timnya demi mengakomodasi talenta muda tersebut, masa depan Kobbie Mainoo di Manchester United kini diselimuti ketidakpastian.