Manajer Manchester United, Ruben Amorim, tak bisa menyembunyikan kekecewaan mendalamnya setelah Setan Merah ditahan imbang 1-1 oleh West Ham United. Hasil ini bukan hanya menggagalkan ambisi United untuk merangsek ke lima besar klasemen Premier League, tetapi juga menyoroti masalah berulang tim yang kerap kehilangan kontrol permainan setelah unggul.

Gol pembuka yang dicetak oleh bek sayap Diogo Dalot pada menit ke-58 sempat memantik harapan di Theatre of Dreams. Keunggulan tersebut, sayangnya, gagal dipertahankan. Gelandang bertahan West Ham, Soungoutou Magassa, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-83, memanfaatkan kelengahan di lini pertahanan tuan rumah dari situasi bola mati.

Kontrol yang Tercecer Setelah Gol

Usai pertandingan, Amorim yang biasanya tenang terlihat marah dan frustrasi. Fokus utamanya: kegagalan timnya untuk menuntaskan pertandingan ketika mereka sedang memegang kendali penuh.

"Ya, itu membuat frustrasi, itu membuat marah. Itu saja,” kata Amorim soal hasil dan performa timnya pada laga tersebut.

Baca juga: Man United Ditahan Imbang West Ham 1-1 di Kandang Sendiri

Pelatih asal Portugal itu secara spesifik menyoroti momen setelah gol Dalot. Menurutnya, meskipun United mendominasi penguasaan bola dan mencatatkan tembakan lebih banyak, mereka gagal mempertahankan intensitas dan kendali, terutama dalam duel-duel krusial.

Amorim menambahkan bahwa timnya kalah dalam perebutan bola kedua setelah gol pertama, sebuah kesalahan yang dimanfaatkan oleh West Ham untuk membangun transisi cepat. Gol penyama kedudukan The Hammers sendiri datang dari situasi bola panjang, di mana pertahanan United gagal memenangkan bola kedua yang menjadi kunci.

"Ini soal bola kedua. Terkadang soal taktik. Kami mencoba menyesuaikan dengan pemain yang kami masukkan, lalu kami mengontrol,” tambahnya.

“Di menit-menit akhir, kami menguasai bola, bola jauh dari lawan, dan tekanan penuh dari lawan tidak terlihat jelas. Kami tidak boleh membiarkan tim yang jauh lebih tinggi dari kami mendapatkan tendangan sudut saat bola berada di tangan kiper. Jadi, detail seperti ini yang membuat perbedaan. Dan hari ini, tendangan sudut di babak kedua menjadi pembeda."

Konsistensi Menjadi Tanda Tanya Besar

Hasil imbang ini memperpanjang tren inkonsisten Manchester United di liga, di mana mereka hanya meraih satu kemenangan dalam lima pertandingan terakhir. Tambahan satu poin ini hanya membawa mereka ke peringkat kedelapan klasemen sementara dengan 22 poin, terpaut dua poin dari zona empat besar.

Meskipun menolak menyebut hasil ini sebagai kemunduran, Amorim mengakui adanya ketidaksesuaian yang mencolok dalam timnya. Inkonsistensi ini menjadi beban besar, menghambat upaya mereka untuk kembali bersaing di level tertinggi.

Baca juga: Amorim Tegaskan Realisme di Tengah Ambisi Empat Besar Manchester United

“Ini bukan kemunduran, hasilnya terus menurun. Kami memiliki beberapa momen. Sekali lagi, itu bisa terjadi ketika salah satu tim yang Anda bicarakan, ketika kami mengalami performa itu, tim itu benar-benar sempurna dan saya berkata, 'Kami hampir mencapai momen sempurna',” tambahnya.

“Kami benar-benar tidak konsisten. Tetapi jika Anda melihat golnya, di menit ke-83, kami memiliki umpan-umpan panjang. Kami memiliki segalanya dalam kendali. Kami perlu bermain lebih baik.”

Laga berikutnya melawan Wolverhampton Wanderers, tim terburuk di liga musim ini, akan menjadi ujian mentalitas yang harus dimenangkan jika Setan Merah ingin kembali ke jalur kemenangan dan membuktikan bahwa hilangnya kontrol di Old Trafford hanyalah sebuah anomali, bukan penyakit kronis.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!