Pelatih Manchester United Ruben Amorim membela skuad mudanya usai kalah 4-3 di kandang Brentford pada pekan ke-35 Premier League, Minggu (4/5) malam WIB.

Amorim merotasi pemainnya menjelang partai leg kedua semifinal Europa League melawan Athletic Club pada tengah pekan ini.

Namun upaya tersebut berakhir dengan kekalahan ke-16 Setan merah pada musim ini, yang menempatkan mereka di posisi ke-15 dengan 39 poin dari 35 laga.

Brentford Bungkam Man United 4-3

Dalam pertandingan seru di Community Stadium, Brentford mengalahkan Manchester United 4–3, yang memperkuat harapan mereka untuk lolos ke Eropa. 

Kemenangan tersebut mendorong Brentford ke posisi kesembilan dengan 52 poin, hanya tertinggal satu poin dari Bournemouth yang berada di posisi kedelapan, dengan tiga pertandingan tersisa di musim ini.

Kehebatan ofensif Brentford terlihat jelas, dengan Kevin Schade mencetak dua gol, dan Yoane Wissa serta gol bunuh diri Luke Shaw menambah gol. 

Meskipun Mason Mount, Alejandro Garnacho, dan Amad Diallo mencetak gol, upaya United di akhir pertandingan tidak membuahkan hasil, sehingga menjadi kekalahan liga ke-16 mereka musim ini dan memperpanjang catatan tanpa kemenangan mereka menjadi enam pertandingan.

United Cetak Rekor Turunkan Pemain Termuda

Dengan rotasi pemain tersebut, United mencetak rekor dengan menurunkan pemain termuda mereka di Premier League. Para pemain yang menjadi starter memiliki rata-rata umur hanya 22,7 tahun.

Rotasi ini dilakukan karena United akan menghadapi Athletic di partai leg kedua semifinal Europa League, Jumat (9/5) mendatang, di mana Setan Merah memiliki keunggulan tiga gol.

Baca juga: Drama Tujuh Gol, Brentford Bungkam Man United 4-3

Namun kekalahan tersebut membuat United kini tidak bisa mengakhiri musim di posisi 1 besar.

"Sebagai klub, kami perlu memahami bahwa saat ini kami memiliki tanggung jawab besar. Kami harus mempersiapkan skuad untuk berbagai kompetisi," kata Amorim.

"Saya tidak ragu bahwa kami bermain lebih baik. Jadi, kami harus menerima semua tekanan. Saat ini, kami kalah dalam beberapa pertandingan di Liga Primer. Kami berjuang untuk Liga Europa dan Kamis adalah pertandingan terpenting bagi kami.”

"Sangat bagus bagi para pemain bahwa semua orang bermain... Kami ingin menjadi kompetitif. Ini sangat sulit, tetapi kami melakukan yang terbaik yang kami bisa."

Europa League Jadi Penyelamat

Setelah gugur di FA Cup dan EFL Cup, Europa League menjadi satu-satunya harapan untuk meraih trofi, serta penyelamat bagi musim buruk United.

Jadi tidak heran Amorim menaruh harapannya pada kompetisi tersebut, dan merotasi pemainnya di laga Premier League. Apalagi dengan menjadi juara Europa League, United akan bisa bermain di Champions League musim depan.

"Musim yang kami jalani di Premier League adalah sesuatu yang perlu kami perhatikan secara serius," katanya.

"Namun, jika kami dapat melaju ke final dan memenangkannya, itu adalah akhir musim yang positif."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!