Hentikan Laju PSG, Marseille Menang Tipis 0-1

Sebuah gol tunggal dari Nayef Aguerd pada awal pertandingan menjadi penentu kemenangan bersejarah bagi Marseille saat mereka berhasil mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0 dalam laga akbar Le Classique, Selasa (23/9) dini hari WIB.
Kemenangan ini tidak hanya menghentikan rekor tak terkalahkan PSG di Ligue 1 musim ini, tetapi juga menjadi kemenangan kandang pertama Marseille atas rival abadi mereka sejak 2011.
Gol Kilat dan Pertahanan Kokoh
Pertandingan yang ditunda 24 jam karena cuaca buruk ini dimulai dengan ledakan. Hanya lima menit setelah peluit kick-off dibunyikan, Nayef Aguerd, yang baru saja direkrut dari West Ham United, mencatatkan namanya di papan skor.
Baca juga: Pesta Gol di Paris, PSG Lumat Atalanta 4-0
Kiper PSG, Lucas Chevalier, gagal mengantisipasi umpan silang dari Mason Greenwood, dan Aguerd dengan sigap menyundul bola ke gawang yang kosong. Gol ini tidak hanya memberikan keunggulan bagi Marseille, tetapi juga menaikkan semangat di tribun Stade Vélodrome yang penuh sesak.
Setelah gol tersebut, Marseille menunjukkan kedisiplinan luar biasa dalam bertahan. Mereka menyerahkan penguasaan bola kepada PSG, tetapi tetap kompak dan terorganisir, menghalangi upaya-upaya serangan dari tim asuhan Luis Enrique.
Meskipun PSG memiliki banyak penguasaan bola, mereka kesulitan menciptakan peluang bersih. Sebaliknya, Marseille hampir menggandakan keunggulan, dengan tembakan Amine Gouiri yang membentur mistar gawang.
Usaha Keras PSG yang Sia-sia
Di babak kedua, PSG meningkatkan tekanan. Mereka terus mendominasi penguasaan bola dan mencoba menembus pertahanan Marseille yang kokoh.
Kiper Marseille, Geronimo Rulli, tampil luar biasa dengan membuat beberapa penyelamatan penting, termasuk saat menggagalkan tembakan keras Achraf Hakimi. Meskipun Gonçalo Ramos memiliki peluang emas dari sundulan, ia tidak mampu mengubahnya menjadi gol.
Baca juga: Comeback Dramatis, Sepuluh Pemain Real Madrid Bungkam Marseille 2-1
Di sisi lain, wasit tidak memberikan penalti kepada Marseille setelah Pierre-Emerick Aubameyang dijatuhkan di dalam kotak penalti. Ketegangan memuncak di akhir pertandingan, yang menyebabkan manajer Marseille Roberto De Zerbi diusir dari pinggir lapangan. Namun, hal itu tidak menghentikan timnya untuk berjuang hingga peluit akhir.
Kemenangan Bersejarah
Kemenangan ini tidak hanya memberikan tiga poin penting bagi Marseille, yang kini naik ke posisi keenam klasemen, tetapi juga memberikan pukulan telak bagi PSG. Kekalahan ini mengakhiri rekor sempurna mereka dan membuat mereka tergeser dari puncak klasemen oleh Monaco.
Bagi Marseille, ini adalah kemenangan yang telah lama dinantikan di kandang sendiri melawan rival terberat mereka. Pertahanan yang kokoh dan gol di awal laga menjadi kunci keberhasilan mereka.
Sebaliknya, PSG harus kembali ke Paris dengan banyak pekerjaan rumah, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan pertahanan yang terorganisir.