Suasana Anfield malam itu berubah dari antusiasme menjadi kejutan dan akhirnya amarah, ketika Liverpool dipermalukan 1-4 di kandang sendiri oleh PSV Eindhoven dalam lanjutan Fase Liga Champions League 2025-26. 

Hasil di Matchday 5 ini merupakan titik terendah baru bagi The Reds di bawah asuhan Arne Slot, menandai kekalahan kesembilan mereka dalam 12 pertandingan terakhir, sebuah rekor terburuk klub dalam lebih dari 70 tahun.

Pertandingan ini, yang seharusnya menjadi ajang kebangkitan, justru menyoroti rapuhnya lini belakang Liverpool dan meningkatnya tekanan pada manajer asal Belanda, Arne Slot.

Awal Buruk, Respons Singkat

Mimpi buruk Liverpool dimulai sangat awal. Kapten Virgil van Dijk secara ceroboh melakukan handball di dalam kotak penalti dari tendangan sudut PSV. Meskipun sang kapten memprotes keras, wasit tak bergeming. Ivan Perišić dengan tenang mengeksekusi penalti di menit ke-6, membuat The Kop terdiam.

Baca juga: Slot Akui Kemerosotan Liverpool dan Rasa Bersalah Jelang Duel Krusial Kontra PSV

Namun, The Reds menunjukkan kilasan semangat. Hanya sepuluh menit kemudian, Dominik Szoboszlai menyamakan kedudukan. 

Tembakan Cody Gakpo berhasil ditepis kiper PSV, Matej Kovář, tetapi Szoboszlai dengan sigap menyambar bola pantulan untuk mencetak gol ke-500 Liverpool di kompetisi Eropa. Skor 1-1 bertahan hingga jeda, memberikan harapan palsu bagi publik Anfield.

Keruntuhan di Babak Kedua

Babak kedua adalah bencana bagi Liverpool. Serangkaian kesalahan defensif individu yang memalukan menjadi makanan empuk bagi tim Belanda, yang diasuh oleh Peter Bosz.

PSV kembali unggul di menit ke-56 ketika Guus Til berhasil lolos dari kawalan Milos Kerkez setelah menerima umpan terobosan cerdik dari Mauro Júnior. Til mencetak gol yang menenangkan untuk PSV.

Krisis Liverpool memburuk di menit ke-73. Bek tengah Ibrahima Konaté melakukan kesalahan fatal, gagal menyapu bola di tengah lapangan. Bola liar ini diambil oleh Ricardo Pepi, tembakannya membentur tiang, dan pemain pengganti Couhaib Driouech dengan mudah menyambar bola rebound untuk mengubah skor menjadi 1-3.

Penderitaan Liverpool disempurnakan di masa pertambahan waktu ketika serangan balik cepat PSV diakhiri oleh gol kedua Couhaib Driouech, yang menembus gawang Giorgi Mamardashvili, kiper pengganti Alisson Becker yang sedang sakit, dan memastikan kemenangan telak 4-1 untuk tim tamu.

Baca juga: Slot Tegaskan Tragedi Jota Bukan Alasan Merosotnya Liverpool Musim Ini

Tekanan pada Slot

Kekalahan menyakitkan ini menjatuhkan Liverpool ke peringkat ke-13 dengan 9 poin di klasemen Fase Liga Champions League. Mereka kini berada di zona play-off Babak Gugur (Peringkat 9-24), dan harus berjuang keras di tiga matchday terakhir untuk menghindari eliminasi dini.

Sebaliknya, PSV Eindhoven memiliki 8 poin dan melompat ke peringkat ke-15 dan berhasil masuk ke zona play-off, membuktikan bahwa mereka adalah tim yang sangat berbahaya di bawah asuhan Peter Bosz.

Peluit akhir disambut oleh paduan suara ejekan dan seruan dukungan dari para penggemar, yang menunjukkan perpecahan dalam dukungan mereka. Arne Slot, yang kini mencatat tiga kekalahan beruntun dengan kebobolan tiga gol atau lebih, menghadapi pertanyaan serius mengenai masa depannya.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!