Bukan Yamal, Inzaghi Ungkap Pemain Barcelona yang Buatnya Terkesan

Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengungkapkan pemain Barcelona yang paling membuatnya terkesan pada partai leg kedua semifinal Champions League, Rabu (7/5) dini hari WIB.
Inter Milan pun akhirnya mengalahkan Barcelona 4-3 setelah babak tambahan waktu di San Siro. Kemenangan tersebut memastikan kemenangan agregat 7-6, yang membawa Inter ke final di Munich, di mana mereka akan menghadapi Paris Saint-Germain atau Arsenal.
Yamal Bagus, Tapi Bukan yang Terbaik
Nama Lamine Yamal kencang didengungkan sebelum pertandingan ini, apalagi melihat performanya di leg pertama dengan gol cantiknya.
Namun pemain sayap 17 tahun ini bukan yang paling membuat Inzaghi terkesan, pemain itu adalah gelandang tengah Barcelona, Frenkie de Jong.
Meskipun begitu, Inzaghi puas dengan performa timnya dan tidak ingin menukar skuadnya dengan pemain lain.
“Banyak yang membicarakan Yamal, saya melihat pemain luar biasa lainnya di kedua leg ini yang cedera saat terakhir kali kami melawan mereka,” kata Inzaghi kepada Sky Sport Italia.
“Frenkie de Jong membuat saya terkesan sama seperti Yamal, dia membersihkan bola, mengatur umpan dengan baik, dia hebat. Saya tidak akan mengganti pemain saya dengan siapa pun di dunia, tetapi di kedua leg ini saya melihat De Jong benar-benar sensasional.”
Inter ke Final Usai Drama Tujuh Gol
Inter yang bermain imbang 3–3 di leg pertama, memulai pertandingan dengan agresif. Lautaro Martínez membuka skor pada menit ke-21, menyelesaikan serangan balik cepat.
Tepat sebelum turun minum, Hakan Çalhanoğlu menggandakan keunggulan dari titik penalti setelah tinjauan VAR mengonfirmasi pelanggaran di kotak penalti setelah Martinez dijatuhkan oleh Pau Cubarsi di kotak terlarang.
Barcelona merespons dengan tekad kuat untuk mengejar ketertinggalan. Eric García melepaskan tendangan voli ke gawang pada menit ke-54, dan enam menit kemudian, Dani Olmo menyundul bola untuk menyamakan kedudukan.
Baca juga: Terancam Gagal Bela Inter, Martinez Akui Nangis Dua Hari
Pada menit ke-87, Raphinha melengkapi kemenangan, membawa Barcelona unggul 3-2 pada malam itu dan agregat 6-5.
Menjelang akhir pertandingan, Inter terus menekan. Pada menit ketiga waktu tambahan, Francesco Acerbi mencetak gol pertamanya di Eropa, menyamakan skor agregat menjadi 6-6 dan membawa pertandingan ke perpanjangan waktu.
Pada menit ke-99, pemain pengganti Davide Frattesi melepaskan tembakan melengkung ke sudut bawah gawang, mengembalikan keunggulan Inter.
Inter Pantas ke Final
Inzaghi sendir mengakui beratnya pertandingan tersebut, yang membuat Inter harus menunjukkan kemampuan maksimal untuk menghentikan Barcelona di laga ini.
“Kita juga harus memuji Barcelona, karena mereka benar-benar lawan yang kuat,” tambah Inzaghi.
“Itu membutuhkan Inter yang super, jadi saya memuji anak-anak saya karena menampilkan dua penampilan luar biasa dalam dua leg. Itu adalah satu-satunya cara untuk mencapai Final, saya sangat bangga menjadi pelatih mereka, karena mereka memberikan segalanya dan mereka yang turun dari bangku cadangan juga memiliki sikap yang tepat.”
“Mereka harus menikmati setiap momen di depan para penggemar ini, kami benar-benar bahagia. Mereka teladan. Saya memberi tahu para pemain untuk percaya, bahwa kami dapat mencoba membatasi Barcelona, meskipun itu tidak mudah dilakukan. Kami memiliki Lautaro, Dumfries, dan Frattesi yang tidak fit 100 persen, jadi kami harus menggunakan hati kami untuk melewati setiap rintangan.”
Inzaghi juga bangga dengan kerja keras skuadnya yang dinilai pantas untuk menuju ke partai final.
“Kami mencoba memainkannya dengan kekuatan kami. Kami tidak pernah lancang, kami memberikan segalanya dan pantas mencapai Final,” ujarnya.