Manchester City meninggalkan Stade Louis II dengan rasa frustrasi yang. Brace fantastis dari Erling Haaland harus sirna oleh penalti kontroversial Eric Dier di masa injury time, yang memaksa hasil imbang 2-2 dengan AS Monaco dalam League Phase UEFA Champions League 2025-26, Kamis (2/10) dini hari WIB.

Meskipun mendominasi penguasaan bola dan melancarkan banyak serangan ke gawang Monaco, tim asuhan Pep Guardiola gagal mengunci kemenangan dan akhirnya dihukum karena membuang peluang serta kesalahan defensif yang terjadi di penghujung laga. Hasil ini memperpanjang catatan kurang memuaskan City saat bermain tandang di fase grup kompetisi Eropa.

Efisiensi Haaland dan Semangat Tempur Monaco

Pertandingan ini dengan cepat berubah menjadi kisah tentang efisiensi brutal City melawan semangat juang mengejutkan dari Monaco.

Hanya butuh 15 menit bagi City itu untuk membuka skor. Menerima umpan lambung luar biasa dari Joško Gvardiol, Erling Haaland dengan cekatan mencungkil bola melewati kiper Monaco, Philipp Köhn. Sebuah penyelesaian klinis yang menandai gol ke-51 di Liga Champions dalam penampilan ke-50, sebuah rekor yang luar biasa.

Baca juga: Carabao Cup: Manchester City Bekuk Huddersfield Town 2-0

Namun, keunggulan itu hanya bertahan sebentar. Tiga menit kemudian, tim tuan rumah membalas dengan momen brilian individu. Bek Jordan Teze melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, melewati jangkauan Gianluigi Donnarumma dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

City terus menekan. Phil Foden nyaris mengembalikan keunggulan, namun tendangan kerasnya membentur mistar gawang di menit ke-33—sebuah pertanda performa dominan yang sayangnya kurang sentuhan akhir. Tetapi, tim tamu akhirnya mendapatkan kembali keunggulan jelang turun minum. Umpan silang terukur dari Nico O’Reilly berhasil disambut oleh Haaland, yang melompat tinggi di atas bek lawan untuk menyundul bola tak terbendung ke sudut gawang pada menit ke-44, mengubah skor menjadi 2-1.

Kontroversi VAR dan Hukuman Menit Akhir

Babak kedua memperlihatkan City meningkatkan kendali mereka, menciptakan banyak peluang untuk mengakhiri pertandingan lebih awal. Tijjani Reijnders sangat tidak beruntung, ketika tembakan kaki kirinya menghantam mistar gawang, menambah catatan buruk efektivitas City. Total, City membentur mistar gawang dua kali dan melepaskan 19 tembakan, namun gol ketiga yang memastikan kemenangan tak kunjung datang.

Momen krusial, dan sangat diperdebatkan, terjadi di menit ke-90. Setelah tendangan bebas disepak ke kotak penalti City, pemain Monaco Eric Dier terjatuh akibat tendangan dari pemain pengganti Nico González. 

Baca juga: Guardiola Angkat Bicara Soal Phil Foden yang Kembali ke Performa Puncak

Setelah peninjauan VAR yang panjang, wasit akhirnya menuju monitor lapangan sebelum menunjuk titik putih. Meskipun tayangan ulang menunjukkan sepakan tinggi González mengenai Dier, ada perdebatan sengit tentang apakah bola telah disentuh lebih dulu oleh pemain City tersebut.

Dier maju sebagai eksekutor, mengecoh Donnarumma dan berhasil mencetak gol penyama kedudukan 2-2 yang dramatis untuk tuan rumah.

Hasil ini membuat City mengumpulkan empat poin dari dua pertandingan—awal yang solid, meski kurang memuaskan. Bagi Monaco, ini adalah poin pertama yang diperjuangkan dengan keras dan sangat berharga dalam perjalanan mereka, yang diselamatkan oleh keputusan penalti yang akan menjadi topik perdebatan panas di seluruh Eropa.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!