Bastoni: Inter Akan Mati-matian Hentikan Lamine Yamal

Bek tengah Inter Milan Alessandro Bastoni mengatakan timnya akan mati-matian untuk menghentikan pemain sayap Barcelona Lamine Yamal pada leg kedua semifinal Champions League di San Siro, Rabu (7/5) dini hari WIB.
Yamal tampil gemilang dan mencetak gol cantik saat Inter menahan imbang Barcelona 3-3 pada leg pertama pekan lalu.
Yamal Tampil Gemilang
Selain mencetak gol untuk membawa Barca bangkit, Yamal juga melepaskan enam tembakan, dua di antaranya membentur tiang gawang.
Ia juga melakukan enam dribble, 17 sentuhan di kotak penalti lawan, dan delapan kali memenangkan duelnya. Jadi tidak heran Flick memberikan pujian kepada anak asuhnya tersebut.
Selain mencetak gol cantik dan tampil luar biasa pada laga ini, Yamal juga memecahkan dua rekor: menjadi pemain termuda yang tampil 100 kali untuk skuad Hansi Flick dan pemain termuda yang mencetak gol di semifinal Liga Champions.
Bastoni Pernah Hadapi Yamal Sebelumnya
Sebelum pertandingan semifinal ini, Bastoni juga sebelumnya pernah menghadapi Yamal. Bek 25 tahun tersebut pernah menghadapi Yamal saat Italia kalah 1-0 melawan Spanyol pada Piala Eropa tahun lalu.
Baca juga: Yamal Banjir Pujian Usai Barcelona Comeback Lawan Inter
Bastoni pun mengungkapkan kekagumannya terhadap pemain muda Barcelona tersebut. Namun dirinya tidak akan gentar dan berusaha keras untuk menghentikan Yamal pada partai leg kedua ini.
"Saya sudah pernah menghadapinya di Spanyol dan dia belum berada di level ini," kata Bastoni.
"Saya terkesan dengan level yang dicapainya, untuk usianya dan kemampuannya menciptakan hal-hal luar biasa di lapangan, saya pikir dia termasuk yang terbaik di dunia saat ini.”
"Kami harus menggandakan, mungkin tiga kali lipat (menjaganya) seperti yang kami lakukan di leg pertama, tetapi tanpa melebih-lebihkan, jika tidak kami akan menciptakan terlalu banyak ruang. Barcelona bukan hanya Yamal."
Inzaghi Sepakat Soal Yamal
Bukan hanya Bastoni, pelatih Inter Simone Inzaghi juga menyuarakan pendapat selaras soal kemampuan Yamal saat ini.
"(Bertahan lawan Yamal) sangat sulit, kami harus berusaha untuk tidak membiarkannya mendapatkan bola, tetapi itu tidak mungkin dalam sepak bola modern," kata Inzaghi.
"Ia akan dijaga ketat, ia akan dijaga dua kali, dan kami akan berusaha untuk berhati-hati. Namun, seperti yang saya katakan di leg pertama, setelah melihatnya secara langsung, ia adalah pemain yang sangat berbakat: di usianya, ia sangat berbahaya.”
"Di saat-saat sulit, mereka mengoper bola kepadanya, dan saya terkesan dengan kecepatan berpikirnya. Ketika ia menerima bola, ia sudah tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya."