Alonso Bela Skuad Madrid di Tengah Kekalahan Kontra Man City dan Badai Kritik
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, memilih untuk mengambil pendekatan protektif terhadap para pemainnya setelah kekalahan kandang 1-2 yang menyakitkan dari Manchester City di UEFA Champions League, Kamis (11/12) dini hari WIB.
Di tengah meningkatnya tekanan dan spekulasi tentang masa depannya, Alonso bersikeras bahwa para pemainnya telah menunjukkan komitmen penuh, meskipun hasil yang didapat memperpanjang tren negatif klub.
Los Blancos sempat unggul lewat gol Rodrygo (28'), namun kebobolan dua gol cepat di babak pertama, termasuk penalti yang kontroversial, membuat mereka harus menelan kekalahan dan merosot ke peringkat ketujuh Fase Liga.
Alonso Lindungi Pemain di Tengah Badai Cedera
Kekalahan dari City datang hanya berselang empat hari setelah kekalahan memalukan di La Liga di kandang sendiri dari Celta Vigo. Dengan Kylian Mbappé yang dicadangkan karena cedera dan juga beberapa pemain belakang seperti Eder Militao, Trent Alexander-Arnold, Dani Carvajal dan Dean Huijsen, Real Madrid menghadapi klub asuhan Pep Guardiola dengan kondisi skuad yang pincang.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Alonso menolak menyalahkan para pemainnya, menunjuk pada upaya kolektif mereka sebagai hal yang patut dihargai, terlepas dari hasil akhir.
"Kami sedang menghadapi cedera, tetapi para pemain kami memberikan yang terbaik, jadi kami tidak punya alasan untuk mengeluh hari ini. Saya sangat menghargai sikap para pemain setiap hari, dan kami harus terus maju," kata Alonso.
Baca juga: Manchester City Menang Comeback 2-1 atas Real Madrid di Bernabeu
“Ini bukan hal baru bagi para pelatih. Anda harus hidup dengan hal itu, dan ketika Anda menjadi pelatih Real Madrid, Anda harus siap menghadapinya dengan berani, bertanggung jawab, dan kritis terhadap diri sendiri, dengan menyadari bahwa keadaan bisa berubah. Terlepas dari hasilnya, saya melihat hal-hal positif secara individu dan kolektif. Beberapa hal lain tidak berjalan dengan baik, tetapi kami masih berjuang.”
Bernabéu Menggerutu, Alonso Memahami
Meskipun Rodrygo memberikan harapan dengan gol pembuka, Bernabéu berubah menjadi sarang frustrasi di babak kedua ketika Madrid gagal mengonversi serangkaian peluang untuk menyamakan kedudukan, terutama setelah kebobolan gol Nico O'Reilly (35') dan penalti Erling Haaland (43').
Alonso menyebut reaksi negatif dari tribun penonton, yang terdengar siulan kekecewaan saat peluit panjang berbunyi, sebagai hal yang normal ketika tim gagal menang di kandang.
“Ini bukan hal baru. Ini bukan sesuatu yang belum pernah terjadi di sini ketika Anda tidak menang di kandang. Ada kalanya mereka mendukung dan menyemangati kami. Mereka memberi kami energi yang menurut orang-orang dibutuhkan tim,” jelas Alonso.
“Kami bisa mengerti mengapa mereka bersiul, dan kami harus menerimanya sebagai hal yang normal karena tuntutan di sini sangat tinggi. Kami ingin membalikkan keadaan, meningkatkan kondisi mental dan fisik kami, dan memulihkan pemain yang cedera. Masih ada jalan panjang yang harus ditempuh.”
“Kami kritis, kami menuntut banyak dari diri kami sendiri, dan kami memahami para penggemar. Kami harus terus bekerja keras. Kami percaya kami akan melewati ini karena semuanya akan berlalu, dan saya yakin kami bisa melakukannya.”
Baca juga: Alonso Redam Isu Keretakan, Real Madrid Kompak Dari Ruang Ganti Hingga Direksi
Nasib Alonso di Ujung Tanduk
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Madrid yang hanya meraih dua kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir di semua kompetisi, sebuah statistik yang menempatkan Xabi Alonso di bawah pengawasan ketat. Spekulasi mengenai pemecatan dirinya telah mendominasi media Spanyol sebelum pertandingan krusial ini.
Kini, fokus Real Madrid harus beralih kembali ke La Liga, di mana mereka harus bangkit saat bertandang ke markas Alavés akhir pekan ini untuk membuktikan bahwa semangat juang yang dipuji Alonso dapat diterjemahkan menjadi kemenangan.