Alonso Redam Isu Keretakan, Real Madrid Kompak Dari Ruang Ganti Hingga Direksi
Di tengah badai spekulasi media dan serangkaian hasil yang mengkhawatirkan, pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, meredam isu keretakan di dalam klub.
Dalam konferensi pers menjelang laga Liga Champions yang krusial melawan Manchester City, sang manajer bersikeras bahwa klub berada dalam harmoni total, dari ruang ganti yang dipimpinnya hingga jajaran direksi di klub.
Meredakan Suasana
Pernyataan ini muncul menyusul kekalahan 0-2 yang memalukan di LaLiga dari Celta Vigo, yang membuat Los Blancos kini tertinggal empat poin dari rival abadi mereka di puncak klasemen. Dari berbagai laporan menyebut bahwa Alonso menghadapi laga hidup dan mati melawan City untuk menyelamatkan pekerjaannya.
"Kami siap secara mental untuk menghadapi semua yang harus kami hadapi. Tim ini bersatu dan yakin bahwa kami bisa menang besok. Untuk itu, kami harus bermain bagus, dengan tempo yang baik dan intensitas tinggi,” kata Alonso.
“Ini adalah tim, dan kita semua bersatu. Sebagai pelatih Real Madrid, kita harus siap menikmati situasi ini dengan tenang dan bertanggung jawab. Saya menantikan semua yang akan datang, yang dimulai besok. Kita mulai menutup buku pertandingan melawan Celta kemarin, dan hari ini hanya tentang City. Dalam sepak bola, kita bisa mengubah perspektif dengan cepat, dan kita sudah sampai di titik itu."
Baca juga: Jelang Hadapi Man City, Alonso Tuntut Respons Cepat Madrid Usai Kekalahan La Liga
Dalam sebulan terakhir, Real Madrid hanya berhasil mencatatkan dua kemenangan dari tujuh pertandingan di semua kompetisi. Namun, Alonso menolak untuk membiarkan momen negatif mendefinisikan proyek jangka panjangnya.
"Kita semua berada dalam situasi yang sama, dan kita harus menikmati saat-saat baik dan melewati saat-saat yang kurang baik. Kita harus memiliki keyakinan bahwa pertandingan selanjutnya adalah sebuah kesempatan,” lanjutnya.
“Seperti yang saya katakan, besok kita akan menjalani pertandingan yang sangat bagus dan menarik. Mulai sekarang dalam latihan, kita perlu memiliki semangat yang membara untuk pertandingan, memiliki energi agar para penggemar di Bernabéu menyukai apa yang mereka lihat dan merasakan koneksi emosional itu. Itu harus datang dari kita. Jika itu terjadi, kita akan memiliki peluang bagus untuk menang."”
Tchouaméni Angkat Bicara: "Bukan Salah Pelatih"
Dukungan untuk Alonso tidak hanya datang dari mulutnya sendiri. Gelandang bertahan tim, Aurélien Tchouaméni, secara terbuka membela manajernya, menyiratkan bahwa masalah tim lebih bersifat eksekusi di lapangan daripada taktik.
"Kita semua bersatu. Jika kita ingin memenangkan pertandingan, kita semua harus berjuang, baik pelatih maupun tim, ke arah yang sama. Kitalah yang berada di lapangan, dan kita harus melakukan yang terbaik di sana. Kita memiliki kesempatan bagus untuk mengubah dinamika dan meraih lebih banyak poin di Liga Champions,” kata Tchouaméni.
"Melawan Celta, tentu saja, pelatih memiliki rencana permainan yang bagus, tetapi pada akhirnya, para pemainlah yang berada di lapangan, dan jika kita bermain sesuai level kita, kita memiliki peluang lebih baik untuk menang. Jika kita kalah 0-2, itu karena ada masalah di lapangan, seperti intensitas atau pelanggaran teknis. Itu bukan kesalahan pelatih. Kita harus meningkatkan diri, dan itulah yang akan kita lakukan."
Pernyataan Tchouaméni ini, yang jarang terjadi di tengah krisis, berfungsi sebagai bantahan publik terhadap laporan yang mengklaim ruang ganti terpecah, dengan beberapa pemain senior dilaporkan tidak senang dengan metode Alonso.
Baca juga: Tekanan Memuncak di Real Madrid, Xabi Alonso Curhat dengan Florentino Pérez
Ujian Sejati di Liga Champions
Kini, fokus beralih sepenuhnya ke Stadion Santiago Bernabéu, di mana tekanan eksternal dan kerentanan internal harus dihadapi oleh lawan yang mungkin paling berbahaya di Eropa: Manchester City.
Bagi Alonso, ini adalah lebih dari sekadar pertandingan Liga Champions. Ini adalah panggung yang sempurna untuk membuktikan bahwa pesan persatuan yang ia sampaikan bukanlah sekadar retorika. Dalam tradisi Real Madrid, krisis domestik seringkali teratasi oleh kejayaan Eropa. Alonso harus berharap tradisi itu akan berlaku sekali lagi untuk menyelamatkan posisinya.