Gempa besar mengguncang markas Red Bull Racing. Christian Horner, sosok yang telah memimpin tim Formula 1 ini selama dua dekade, secara mengejutkan resmi berpisah dengan tim. 

Kepergian Horner, yang dikonfirmasi pada Rabu (9/7, telah memicu gelombang reaksi di seluruh paddock F1, dan kini, penasihat motorsport Red Bull, Helmut Marko, serta para pembalap termasuk Max Verstappen, mulai angkat bicara.

Tanggapan Helmut Marko

Perpisahan ini mengakhiri era kepemimpinan Horner yang telah membawa Red Bull meraih delapan gelar juara dunia pembalap dan enam gelar konstruktor, menjadikannya salah satu tim paling sukses dalam sejarah F1.

Helmut Marko, yang telah bekerja bahu-membahu dengan Horner selama lebih dari 20 tahun, baik di Formula 1 maupun Formula 3000, menyampaikan apresiasi atas kontribusi mantan rekannya.

“Christian dan saya telah bekerja sama dengan sangat sukses selama lebih dari 20 tahun – baik di Formula 1 maupun Formula 3000,” kata Marko. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Christian atas hal itu. Selama masa ini, kami dapat merayakan sejumlah pencapaian luar biasa. Kami membantu mengembangkan dua Juara Dunia Pembalap dan beberapa pemenang Grand Prix. Itulah yang selalu – dan masih – menjadi ciri khas Red Bull.”

Meskipun mengakui kepergian Horner adalah perubahan besar, Marko juga menegaskan bahwa tim akan tetap fokus pada sisa musim. “Mengenai situasi kompetisi saat ini: masih ada dua belas balapan lagi, dan kami akan terus berjuang untuk Kejuaraan Pembalap selama secara matematis memungkinkan.”

Baca juga: Horner Akui Terkejut Dipecat dari Red Bull

Para Pembalap Buka Suara

Kepergian Horner tentu berdampak langsung pada para pembalap. Max Verstappen, juara dunia empat kali di bawah kepemimpinan Horner, menyampaikan pesan singkat namun menyentuh melalui media sosialnya. 

“Dari kemenangan balapan pertama saya hingga empat kejuaraan dunia, kita telah berbagi kesuksesan yang luar biasa. Memenangkan balapan yang tak terlupakan dan memecahkan rekor yang tak terhitung jumlahnya. Terima kasih untuk semuanya, Christian!,” tulis Verstappen.

Yuki Tsunoda, pembalap yang pindah dari tim 'saudara' Red Bull, Racing Bulls, pada awal musim, turut mengucapkan terima kasih. 

"Terima kasih, Christian, atas semua dukungan yang telah Anda berikan kepada saya tahun ini," tulis pembalap Jepang itu. "Sungguh luar biasa melihat apa yang telah Anda bangun di Red Bull Racing dan terima kasih telah menjadikan saya bagian dari itu. Saya telah belajar banyak dan bersyukur atas segalanya."

Implikasi dan Masa Depan Red Bull

Kepergian Horner terjadi di tengah musim 2025 yang menantang bagi Red Bull, di mana mereka belum mampu menunjukkan dominasi seperti musim-musim sebelumnya. Laurent Mekies, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala tim Racing Bulls, telah ditunjuk sebagai CEO dan Team Principal baru Red Bull Racing, sementara Alan Permane akan mengambil alih di Racing Bulls.

Perubahan kepemimpinan ini memicu banyak pertanyaan tentang arah masa depan tim, terutama menjelang perubahan regulasi besar di F1 pada tahun 2026. Dunia F1 akan terus mengamati bagaimana Red Bull Racing akan menavigasi periode transisi ini dan apakah mereka dapat kembali ke puncak performa di bawah kepemimpinan baru.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!