Sistem Piala Dunia 2026: Ini Penjelasan Lengkapnya!
Sistem Piala Dunia 2026 - Biasanya, Piala Dunia hanya digelar di satu negara atau dua negara seperti yang pernah terjadi pada edisi 2002 di Jepang-Korea Selatan. Tapi kali ini, FIFA memutuskan untuk membagi peran tuan rumah ke tiga negara.
Dengan 16 kota penyelenggara di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Piala Dunia 2026 akan menjadi ajang yang lebih meriah dan melibatkan lebih banyak penggemar dari berbagai wilayah.
Meksiko bahkan akan mencetak sejarah sebagai negara pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sebanyak tiga kali, setelah sebelumnya menggelar turnamen ini pada tahun 1970 dan 1986.
Nah, buat kamu yang penasaran sama sistem Piala Dunia 2026 nanti, simak penjelasan lengkap yang udah YukSports rangkum buat kamu dibawah ini!
Sistem Piala Dunia 2026: Lebih Banyak Tim, Lebih Banyak Pertandingan!
Salah satu perubahan paling signifikan adalah penambahan jumlah tim. Jika sejak 1998 Piala Dunia selalu diikuti oleh 32 tim, kini akan ada 48 tim yang bertanding di putaran final.
Awalnya, FIFA sempat berencana menggunakan format 16 grup berisi 3 tim, di mana dua tim teratas lolos ke fase gugur. Namun, format ini mendapat banyak kritik karena dikhawatirkan memicu kecurangan, terutama di pertandingan terakhir babak grup.
Akhirnya, FIFA merevisi formatnya pada Maret 2023, dan berikut adalah sistem yang akan digunakan:
1. 12 grup berisi 4 tim
- Setiap tim akan memainkan tiga pertandingan grup seperti edisi sebelumnya.
- Juara dan runner-up grup otomatis lolos ke babak 32 besar.
- 8 tim peringkat ketiga terbaik juga akan melaju ke babak berikutnya.
2. Babak gugur dimulai dari 32 besar
- Sebelumnya, babak gugur dimulai dari 16 besar.
- Kini, karena jumlah tim bertambah, maka ada 32 tim yang masuk ke fase knockout.
3. Total 104 pertandingan!
- Jumlah pertandingan meningkat drastis dari 64 laga di edisi sebelumnya menjadi 104 laga.
- Finalis nantinya akan bermain 8 pertandingan, bukan 7 seperti edisi sebelumnya.
4. Durasi turnamen lebih panjang
- Jika sebelumnya Piala Dunia berlangsung 32 hari, kini akan berjalan selama 39 hari.
Kontroversi dan Kritik terhadap Sistem Baru
Penambahan jumlah tim dan perubahan format ini ternyata tidak lepas dari kritik. Banyak pihak yang menilai bahwa menambah jumlah peserta bisa menurunkan kualitas turnamen.
Kritik dari Klub dan Pelatih
Beberapa organisasi seperti Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan La Liga menolak perubahan ini. Mereka khawatir jadwal yang lebih padat bisa melelahkan pemain dan meningkatkan risiko cedera.
Mantan pelatih Jerman, Joachim Löw, juga sempat menyebut bahwa Piala Dunia seharusnya mempertahankan eksklusivitasnya. Jika terlalu banyak tim, persaingan bisa menjadi kurang kompetitif.
Potensi Kecurangan di Babak Grup
Awalnya, FIFA ingin menggunakan format grup 3 tim, tapi banyak yang menilai format ini berpotensi memicu kolusi antar tim.
Contohnya bisa dilihat dari insiden "Disgrace of Gijón" di Piala Dunia 1982, di mana dua tim bermain aman untuk memastikan mereka lolos, sementara tim lain tersingkir tanpa bisa berbuat apa-apa.
Untuk mengatasi masalah ini, FIFA akhirnya kembali ke format grup 4 tim yang dianggap lebih adil.
Kesimpulan: Piala Dunia 2026, Lebih Besar dan Lebih Kompetitif?
Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen paling besar dalam sejarah, baik dari jumlah tim, jumlah pertandingan, maupun cakupan wilayah penyelenggaraannya.
Perubahan ini tentu memberikan keuntungan, seperti lebih banyak negara yang bisa berpartisipasi, lebih banyak pertandingan seru, dan cakupan global yang lebih luas. Tapi di sisi lain, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti jadwal yang lebih padat dan potensi menurunnya kualitas pertandingan.
Bagaimana menurut kalian? Apakah sistem Piala Dunia 2026 ini bakal bikin turnamen makin seru atau justru kurang menarik? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar!