Sadio Mané berasal dari Senegal, sebuah negara di Afrika Barat yang kaya akan talenta sepak bola. Ia lahir pada 10 April 1992 di desa kecil Bambali, yang terletak di wilayah Sédhiou. 

Meski berasal dari keluarga sederhana dan wilayah terpencil, bakat sepak bola Mané sudah terlihat sejak kecil—dan mimpinya untuk menjadi pesepak bola profesional tak pernah padam.

Awal Karier: Dari Senegal ke Prancis

Perjalanan Mané dimulai saat ia bergabung dengan akademi Génération Foot di Senegal, akademi yang terkenal mencetak talenta besar dan memiliki kemitraan dengan klub Prancis, FC Metz. 

Bakatnya menarik perhatian pencari bakat Eropa, dan pada tahun 2011, Mané bergabung dengan Metz di Ligue 2. Walaupun hanya tampil sebentar, penampilannya cukup mengesankan untuk menarik minat klub-klub lain.

RB Salzburg: Lompatan ke Panggung Eropa

Pada 2012, Mané bergabung dengan Red Bull Salzburg di Austria dengan nilai transfer sekitar €4 juta. Di sana, ia berkembang pesat dan menjadi pencetak gol andalan klub. 

Musim 2013–14 menjadi tahun gemilang bagi Mané, di mana ia mencetak 23 gol dan membantu Salzburg memenangkan liga domestik dan piala Austria. Kecepatannya, ketajamannya, dan kemampuan menggiring bola membuatnya jadi sorotan klub-klub besar.

Southampton: Debut di Premier League

Pada tahun 2014, Sadio Mané menyeberang ke Inggris dan bergabung dengan Southampton. Di Premier League, ia menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang berbahaya.

Salah satu momen paling ikonik bersama Southampton adalah saat ia mencetak hat-trick tercepat dalam sejarah Premier League, hanya dalam 176 detik detik melawan Aston Villa pada 2015.

Baca juga: Kiper yang Pernah Mencetak Gol di Premier League

Liverpool: Menjadi Bintang Dunia

Pada 2016, Mané pindah ke Liverpool dengan nilai transfer sekitar £34 juta. Di bawah asuhan Jürgen Klopp, Mané membentuk trio mematikan bersama Mohamed Salah dan Roberto Firmino. Bersama The Reds, ia meraih:

Liga Champions 2018–19

Premier League 2019–20

Piala Dunia Antarklub

Piala FA dan Piala Liga

Mané dikenal bukan hanya karena gol-gol pentingnya, tapi juga karena kerja keras, etika bermain, dan kontribusi tim. Ia mencetak 120 gol dan 46 asis untuk Liverpool, menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di era modern klub.

Bayern Munich dan Al Nassr

Pada 2022, Mané bergabung dengan Bayern Munich. Meski hanya semusim di Bundesliga, ia menambah koleksi trofinya dengan gelar liga Jerman. 

Kemudian, pada 2023, ia pindah ke klub Arab Saudi Al Nassr, bergabung dengan Cristiano Ronaldo. Meskipun banyak yang mengkritik kepindahan ke Timur Tengah, Mané tetap tampil kompetitif dan membawa pengaruh besar bagi timnya.

Bersama Tim Nasional Senegal

Sadio Mané adalah pahlawan nasional di Senegal. Ia memimpin negaranya meraih gelar Piala Afrika (AFCON) pertama dalam sejarah pada tahun 2021, mengalahkan Mesir di final yang dibela rekan setim di Liverpool, Salah.

Selain itu, ia juga membantu Senegal lolos ke Piala Dunia 2018 dan 2022, meski ia absen di edisi Qatar karena cedera.

Lebih dari Sekadar Pemain

Di luar lapangan, Mané dikenal karena sifat rendah hati dan kepeduliannya terhadap masyarakat. Ia menyumbangkan jutaan dolar untuk membangun rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum di desa kelahirannya. Ia menjadi simbol inspirasi—bahwa asal sederhana bukan penghalang untuk mencapai puncak dunia.

Mané bukan hanya seorang pesepak bola hebat, tetapi juga panutan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Dari desa Bambali hingga stadion terbesar Eropa, ia menunjukkan bahwa kerja keras, bakat, dan ketulusan bisa membawa perubahan—baik untuk karier pribadi maupun untuk komunitas.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!