Khawatir Dampak Piala Dunia Antarklub, Guardiola: 'Bisa Hancurkan Man City!'

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menyuarakan kekhawatiran serius mengenai jadwal padat yang akan dihadapi timnya menjelang musim baru Premier League.
Keterlibatan The Citizens dalam Piala Dunia Antarklub 2025 yang diperluas, menurut Guardiola, berpotensi "menghancurkan" timnya akibat kurangnya waktu istirahat yang memadai.
Komentar ini datang dari salah satu pelatih paling sukses di era modern, menambah panjang daftar keluhan dari para insan sepak bola mengenai kalender yang semakin membebani pemain. Sebagai juara Liga Champions, Manchester City secara otomatis lolos ke Piala Dunia Antarklub yang diperluas, sebuah turnamen yang kini menjadi perdebatan sengit di kalangan pelatih dan pemain top dunia.
Minimnya Waktu Istirahat: Ancaman Bagi Kebugaran
Guardiola dikenal sebagai manajer yang sangat detail dalam pengelolaan fisik dan mental para pemainnya. Oleh karena itu, kekhawatirannya mengenai minimnya waktu istirahat antara akhir Piala Dunia Antarklub dan dimulainya musim Premier League yang kompetitif sangat beralasan.
Setelah Premier League berakhir pada 25 Mei, City memulai perjalanan di Piala Dunia Antarklub mereka di Philadelphia hanya tiga minggu kemudian.
Jika City berhasil mencapai final pada tanggal 13 Juli, mereka akan punya waktu satu bulan untuk mempersiapkan diri menghadapi musim liga baru mereka yang dimulai pada tanggal 16 Agustus.
"Menurut saya, jadi dengarkan, ini adalah bencana. Kami kelelahan. Piala Dunia menghancurkan kami," tambahnya.
"Saya tidak tahu, tetapi ini pertama kalinya dalam hidup kami hal itu terjadi. Jadi kita lihat saja nanti."
Pelatih asal Spanyol itu menekankan bahwa sepak bola modern sudah sangat menuntut, dan penambahan turnamen baru tanpa penyesuaian kalender yang signifikan hanya akan memperburuk situasi. Ia khawatir bahwa kelelahan ekstrem akan menyebabkan peningkatan cedera dan penurunan kualitas performa sepanjang musim.
Baca juga: Raphinha Sesalkan Pemain Dipaksa Main di Piala Dunia
Dampak pada Kualitas dan Performa Tim
Manchester City telah menjalani musim yang panjang dan penuh tuntutan, bersaing di berbagai turnamen domestik dan Eropa. Menambah satu turnamen besar lagi tanpa jeda yang berarti bisa berdampak fatal pada kesiapan mereka menghadapi Premier League yang terkenal sangat intens. Guardiola memahami betul bahwa setiap detail kebugaran dapat menjadi pembeda dalam perebutan gelar.
Kekhawatiran Guardiola ini sejalan dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya dari tokoh-tokoh seperti Jurgen Klopp dan Raphinha, yang juga menyoroti masalah kesejahteraan pemain. Ini bukan lagi hanya masalah satu klub, melainkan isu sistemik yang mengancam integritas dan keberlanjutan sepak bola di level tertinggi.
"Juergen, kami sering bertengkar bersama... terutama saat kami menghadiri pertemuan UEFA, atau saat kami membahas kalender Premier League, tentang cara menambah kualitas, memberi manajer dan pemain lebih banyak waktu istirahat," ujar Guardiola.
"Jadi, komentarnya tidak terlalu mengejutkan saya... Saya memahami argumennya, karena saya juga akan membela argumennya."
Bagaimana Manchester City akan mengatasi tantangan di masa depan masih tanda tanya. Yang jelas, bagi Pep Guardiola, kesehatan dan kesejahteraan anak asuhnya adalah prioritas, bahkan jika itu berarti menyuarakan kritik terhadap format turnamen yang prestisius.