Suasana panas final Piala Dunia Antarklub 2025 yang baru saja berakhir ternyata menyisakan insiden tak terduga di luar lapangan. Manajer Paris Saint-Germain, Luis Enrique, secara terbuka menyatakan penyesalannya atas keributan pasca-pertandingan yang melibatkan dirinya. 

Pernyataan ini datang tak lama setelah timnya kalah 0-3 melawan Chelsea dalam laga puncak tersebut.

PSG Dipermalukan di Final

Bintang Chelsea, Cole Palmer, tampil sebagai bintang utama dalam kemenangan gemilang Chelsea atas Paris Saint-Germain di final Piala Dunia Antarklub 2025.

Dua gol dan satu assist-nya membantu The Blues menumbangkan juara Liga Champions dengan skor 3‑0, memastikan gelar juara dunia klub untuk kedua kalinya.

Palmer memecah kebuntuan pada menit ke-22, memanfaatkan umpan Malo Gusto untuk menaklukkan Gianluigi Donnarumma. Delapan menit kemudian ia menambah keunggulan dengan gol solo elegan, memanipulasi bek PSG sebelum memasukkan bola ke pojok bawah. 

Assist untuk gol ketiga disambung oleh João Pedro pada menit ke-43 lewat chip cantik usai dianulir perangkap offside.

Padahal PSG yang datang sebagai favorit setelah memenangkan Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions, namun gagal menampilkan performa terbaik. Tim asal Prancis harus kehilangan João Neves diganjar kartu merah karena menarik rambut Marc Cucurella.

Baca juga: Maresca Beberkan Taktik Brilian Chelsea Tumbangkan PSG

Tensi Tinggi usai Laga

Tensi memuncak ketika kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, terlibat adu argumen dengan, sementara Enrique tampak menyentuh wajah Pedro yang kemudian terpental ke lantai. 

Dalam sekejap, bentrokan antara pemain dan staf kedua tim pecah, sebelum Enrique dibawa keluar arena dengan tenang.

Menyusul pertandingan sengit itu, Enrique, yang dikenal dengan karakternya yang intens di pinggir lapangan, mengakui bahwa ia terlibat dalam sebuah insiden kecil setelah peluit akhir dibunyikan. 

Meskipun detail spesifik mengenai apa yang terjadi masih belum sepenuhnya jelas, sang pelatih asal Spanyol itu tidak ragu untuk mengungkapkan rasa sesalnya.

"Di akhir pertandingan, ada situasi yang saya yakini bisa dihindari oleh semua orang," kata Enrique.

"Tujuan dan niat saya, seperti biasa, adalah mencoba meyakinkan para pemain agar tidak ada lagi masalah. Secara internal, ada banyak ketegangan, banyak tekanan."

"Dan dari situlah, terjadi serangkaian dorongan dari banyak orang, yang menurut saya harus kita semua hindari dan tidak boleh terjadi lagi."

Meski malam itu menjadi kekecewaan besar di atas lapangan, insiden pasca-laga menjadi noda kecil dalam kemenangan gemilang Chelsea. Enrique menegaskan bahwa keseluruhan insiden mencerminkan tekanan yang dirasakan tim, dan berharap agar suasana serupa dapat dihindari di masa depan—baik oleh pemain maupun ofisial—agar sepak bola tetap menjunjung asas fair play dan menghindari perilaku yang tidak profesional.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!