Crystal Palace dipastikan tidak akan berpartisipasi dalam Europa League musim depan, dan turun ke kompetisi kasta ketiga Conference League, menyusul pelanggaran aturan kepemilikan ganda klub UEFA. 

Dalam keputusannya pada Jumat (11/7), UEFA mengizinkan Olympique Lyonnais bermain di Europa League pada musim depan.

Crystal Palace Turun Kasta

Aturan UEFA soal kepemilikan ganda klub dirancang untuk mencegah potensi konflik kepentingan dan memastikan bahwa tidak ada dua klub dengan pemilik yang sama atau terkait erat dapat berkompetisi di turnamen UEFA yang sama. Tujuannya adalah untuk menjaga sportivitas dan menghindari situasi di mana satu entitas dapat memengaruhi hasil di lebih dari satu klub yang bersaing.

Palace sebelumnya berhasil lolos ke Europa League sebagai juara FA Cup pada musim lalu. Sementara Lyon, lolos ke kompetisi tersebut usai menduduki peringkat keenam di Ligue 1 musim lalu.

"Oleh karena itu, Kamar Dagang Pertama CFCB melanjutkan penilaian atas dokumen yang diserahkan oleh Olympique Lyonnais dan Crystal Palace dan menyimpulkan bahwa kedua klub tersebut telah melanggar kriteria kepemilikan multi-klub, per 1 Maret 2025," tulis UEFA.

Lyon diizinkan bermain di Europa League sebab mereka mengakhiri musim di liga domestik lebih tinggi, dibanding posisi ke-12 yang ditempati Palace pada musim lalu di Premier League.

Baca juga: Glasner Tak Ingin Crystal Palace Hamburkan Uang Pasca Juara FA Cup

Palace Ajukan Banding 

The Eagle Football Group merupakan pemilik mayoritas Lyon. Lalu kepala mereka, John Textor, juga memiliki saham kepemilikan di Palace. Textor sendiri lalu mengundurkan diri dari jajaran direksi Lyon.

Palace masih bisa mengajukan banding atas keputusan tersebut di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Namun jika banding tersebut ditolak, maka tim yang bermarkas di Selhurst Park tersebut harus puas bermain di Conference League. Spot mereka di Europa League akan digantikan oleh Nottingham Forest.

"Kami hancur. Ini hari yang buruk bagi sepak bola. Ini ketidakadilan yang mengerikan," ujar ketua Palace, Steve Parish, kepada Sky Sports.

"Saya yakin tidak ada yang ingin melihat ini. Saya rasa UEFA juga tidak ingin melihat ini. Kami telah didepak dari kompetisi Eropa karena alasan teknis yang sangat konyol. Para pendukung semua klub seharusnya bersedih untuk kami."

"Semua orang tahu kami bukan bagian dari sistem multi-klub. Kami terjebak dalam aturan yang tidak dibuat untuk kami. Ini keputusan yang konyol. Kami akan meminta pengadilan banding untuk mendengarkan argumen kami."

Kekecewaan Bagi Palace

Pencoretan dari Europa League tentu menjadi kekecewaan besar bagi Crystal Palace dan para penggemar mereka. Tim telah berjuang keras untuk mengamankan tempat di Eropa, dan kesempatan ini akan menjadi pengalaman berharga bagi klub. Namun, kini mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa partisipasi mereka dibatalkan.

Padahal Palace sudah mencoba mencegah masalah ini terjadi dengan salah satu pemilik New York Jets, Robert Wood "Woody" Johnson, telah menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum untuk membeli saham Eagle Football Holding.

Namun, Palace telah melewatkan tenggat waktu untuk mematuhi aturan kepemilikan ganda klub pada Maret lalu.

Keputusan ini juga akan menjadi peringatan bagi klub-klub lain di Premier League dan di seluruh Eropa yang memiliki model kepemilikan ganda. Ini mengirimkan pesan jelas bahwa UEFA serius dalam menerapkan regulasinya, dan klub-klub harus memastikan struktur kepemilikan mereka sepenuhnya sesuai jika ingin berkompetisi di panggung Eropa.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!