Alonso Akui Kekurangan di Laga Debut Bersama Real Madrid

Debut Xabi Alonso sebagai pelatih kepala Real Madrid di panggung Piala Dunia Antarklub 2025 berakhir dengan hasil imbang 1-1 melawan Al-Hilal.
Meskipun gagal meraih kemenangan, Alonso, dalam konferensi pers pasca-pertandingan, menyatakan kepuasannya terhadap sikap dan komitmen para pemainnya, sembari menyoroti tantangan berat yang mereka hadapi.
Laga Perdana Berakhir Imbang
Laga pembuka Grup H di Hard Rock Stadium ini memang tidak berjalan mulus bagi Los Blancos.
Real Madrid akhirnya memecah kebuntuan di menit ke-34. Menerima umpan silang mendatar akurat dari Rodrygo, penyerang muda Gonzalo Garcia dengan tenang menjebol gawang Yassine Bounou, membawa Los Blancos unggul 1-0. Gol ini menjadi yang pertama bagi Garcia di era kepelatihan Xabi Alonso.
Namun, keunggulan Madrid tak bertahan lama. Tujuh menit berselang, Al-Hilal berhasil menyamakan kedudukan. Wasit menunjuk titik putih setelah Raul Asencio melakukan pelanggaran terhadap Marcos Leonardo di kotak penalti. Ruben Neves yang maju sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, mengubah skor menjadi 1-1 di menit ke-41, yang juga menjadi hasil akhir babak pertama.
Drama mencapai puncaknya di menit ke-89. Real Madrid mendapatkan hadiah penalti setelah Fran Garcia dijatuhkan oleh Mohammed Al Qahtani di kotak terlarang. Federico Valverde maju sebagai eksekutor, namun sepakan rendahnya berhasil ditepis dengan luar biasa oleh Yassine Bounou, menggagalkan kemenangan Madrid di menit-menit akhir.
Baca juga: Alexander-Arnold Puas dengan Debutnya di Real Madrid
Akui Kekurangan di Laga Debut
Alonso mengakui bahwa pertandingan pertama selalu sulit, terutama di turnamen besar seperti Piala Dunia Antarklub.
“Babak kedua jauh lebih baik daripada babak pertama. Kami memiliki kekurangan beberapa area di babak pertama, baik saat menguasai bola maupun tidak,” kata Alonso.
“Kami kehilangan bola terlalu cepat, kami tidak dapat menemukan keseimbangan. Itu adalah hal-hal yang telah kami bicarakan, tetapi kami butuh waktu untuk mengatasinya. Saya senang dengan reaksi di babak pertama.”
“Kami berhasil memberikan tampilan baru pada permainan, sedikit mengubah kecepatan, dan menemukan lebih banyak pemain untuk menghadirkan ritme dan kontrol yang tepat pada permainan. Itu membantu kami mendapatkan posisi yang baik di sekitar kotak penalti lawan, menyesuaikan tekanan, dan menghabiskan lebih banyak waktu di dekat area mereka.”
Jalani Proses Bersama Real Madrid
Alonso, yang kini memiliki kesempatan untuk melatih di level tertinggi setelah sukses bersama Bayer Leverkusen, tampaknya memahami bahwa membangun tim di Real Madrid adalah proyek jangka panjang yang membutuhkan adaptasi. Ia menilai hasil imbang ini sebagai pembelajaran berharga bagi timnya.
“Ini adalah sebuah proses. Segala sesuatu butuh waktu. Babak pertama tidak terlalu bagus, tetapi kami harus mengambil sisi positifnya dan melihat bagaimana kami dapat belajar dari sisi negatifnya,” tambahnya.
Dengan dua laga fase grup tersisa, Alonso kini dihadapkan pada tugas untuk segera menemukan formula terbaik dan memastikan anak asuhnya berada dalam kondisi fisik prima.
Debut yang berakhir imbang ini mungkin bukan awal impian, tetapi bagi Alonso, ini adalah langkah awal dalam perjalanan panjangnya bersama Real Madrid, di mana ia bertekad untuk membawa tim meraih kesuksesan yang lebih besar.