Tuchel Tuntut Inggris Kesampingkan Ego Demi Piala Dunia
Pelatih kepala Tim Nasional Inggris, Thomas Tuchel, telah mengirimkan pesan tegas kepada skuadnya menjelang Piala Dunia musim panas mendatang. Juru taktik asal Jerman itu menyatakan bahwa satu-satunya cara bagi The Three Lions untuk membangun tim yang mampu mengangkat trofi adalah jika para pemain yang tidak terpilih dalam starting line-up bersedia mengenyampingkan ego mereka demi kepentingan kolektif.
Pernyataan Tuchel ini muncul di tengah persaingan memperebutkan posisi yang memanas dalam skuad Inggris, terutama di lini tengah dan depan, di mana ia memiliki banyak pilihan talenta muda kelas dunia.
Ubah Bakat Individu Jadi Kekuatan Kolektif
Inggris dianggap sebagai salah satu tim dengan bakat individu paling dalam di dunia, namun Tuchel menekankan bahwa bakat saja tidak cukup untuk memenangkan turnamen.
Menurutnya, kesuksesan di turnamen besar sangat bergantung pada suasana dan solidaritas di luar lapangan, terutama di bangku cadangan.
"Ini bukan tentang membangun starting XI, ini tentang membangun tim," ujarnya. "Itu artinya terkadang mereka semua adalah pemain hebat di klub mereka, mereka semua terbiasa bermain, mereka semua kecewa. Ini normal, tetapi mereka menerima gagasan membangun tim ini, dan inilah yang kami inginkan, inilah yang kami butuhkan.”
Baca juga: Tundukkan Serbia 2-0, Inggris Pertahankan Rekor Sempurna
"Tidak ada jalan lain. Hanya jika kami adalah tim yang kuat yang mampu mengesampingkan ego, yang mampu mengesampingkan kekecewaan, lalu berkontribusi dan membuat pelatih pusing memikirkan apa yang harus dilakukan di pertandingan berikutnya. Itulah satu-satunya cara, dan saya menyukainya karena itu wajar bagi tim ini."
“Suasana setelah pertandingan, selama pertandingan, adalah energi yang tepat, dan saya pikir semua orang memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Para pemain di lapangan tahu bahwa mereka dapat mengandalkan siapa pun yang datang dari bangku cadangan untuk menyelesaikan pertandingan. Anda bisa melihat dampaknya hari ini, dan harus tetap seperti ini.”
Pelajaran dari Turnamen Sebelumnya
Komentar Tuchel mencerminkan pelajaran yang dipetik dari penampilan Inggris di turnamen-turnamen sebelumnya, di mana kedalaman skuad sering kali menjadi topik perdebatan, bukan dari segi kualitas, tetapi dari segi psikologis.
Tuchel, yang telah memenangkan Liga Champions bersama Chelsea dan meraih kesuksesan di berbagai liga top Eropa, memahami bahwa mengelola ekspektasi dan kekecewaan para pemain bintang adalah seni kepelatihan di level tertinggi.
Pentingnya menjaga ego tetap terkendali akan sangat krusial, mengingat persaingan ketat di posisi-posisi kunci.
Misalnya, di lini serang, pemain seperti Marcus Rashford, Phil Foden, Jude Bellingham, dan Cole Palmer semua bersaing untuk mendapatkan tempat di samping kapten Harry Kane.
Baca juga: Tuchel Tegaskan Tak Ada Eksperimen Jelang Laga Penutup Kualifikasi Inggris
Fokus Transisi Menuju Turnamen
Dengan fase kualifikasi Piala Dunia yang telah diamankan dengan rekor sempurna, fokus Tuchel kini beralih sepenuhnya ke persiapan turnamen. Pesannya tentang kolektivitas adalah langkah awal untuk menanamkan budaya tim yang kokoh dan tahan banting.
Tuchel menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa menjadi bagian dari skuad Piala Dunia Inggris adalah suatu kehormatan yang menuntut pengorbanan pribadi.