Nagelsmann Tetap Optimis Meski Jerman Kalah dari Prancis

Kekalahan 0-2 dari Prancis dalam perebutan tempat ketiga UEFA Nations League pada Minggu kemarin tidak meruntuhkan optimisme pelatih tim nasional Jerman, Julian Nagelsmann.
Dengan tegas, Nagelsmann menyatakan keyakinannya bahwa Die Mannschaft tengah merakit "sesuatu yang istimewa" meskipun hasil minor ini harus diterima.
Jerman Dibungkam Prancis
Jerman mengawali pertandingan dengan agresif, menghujani gawang Prancis dengan peluang-peluang awal. Florian Wirtz sempat membuat tendangannya membentur tiang gawang.
Tuan rumah lalu mendapatkan harapan setelah terlihat dijatuhkan di kotak terlarang. Namun setelah tinjauan VAR, wasit tidak memberikan penalti dan Adeyemi diberikan kartu kuning karena diving.
Prancis lalu berhasil mencetak gol menjelang akhir babak pertama. Umpan panjang Aurelien Tchouaméni berhasil diterima Mbappé, yang dengan piawai mengendalikan bola dan melepaskan tembakan melewati Marc-André ter Stegen — menandai gol internasionalnya yang ke-50.
Jerman mengira mereka telah menyamakan kedudukan melalui Deniz Undav di awal babak pertama, tetapi VAR menganulir gol tersebut karena pelanggaran di awal proses terjadinya gol. Meskipun Jerman terus menekan, Prancis tetap bertahan di lini belakang.
Pada menit ke-84, Mbappé kembali menjadi sorotan dengan asisnya. Bintang Real Madrid ini menerobos pertahanan Jerman dan memberikan umpan kepada Olise, yang memanfaatkannya untuk memastikan kemenangan.
Baca juga: UEFA Nations League: Portugal Kembali Juara usai Bekuk Spanyol Lewat Adu Penalti
Jadi Pelajaran Berharga
Meski kalah dalam pertandingan tersebut, Nagelsmann justru melihatnya sebagai pelajaran berharga.
"Jika kami tampil seperti yang kami lakukan hari ini dan tidak mundur saat melawan tim-tim di kualifikasi Piala Dunia, maka mudah-mudahan, kami akan melaju dan mempersiapkan diri dengan baik," kata Nagelsmann.
"Tentu saja, kami masih tertinggal beberapa poin persentase dari yang kami inginkan, dan tertinggal dari tim-tim papan atas di dunia. Kami tidak dapat mengalahkan dunia dalam satu atau dua tahun dan menebus semua yang mungkin tidak berjalan 100% dengan baik selama beberapa tahun.
Ada Sesuatu yang Spesial
Pelatih muda ini menekankan pentingnya proses pembangunan tim dan adaptasi para pemain, khususnya generasi baru yang sedang digodok. Bagi Nagelsmann, kekalahan ini bisa menjadi "berkah tersembunyi" yang menyoroti area-area krusial yang masih memerlukan perbaikan.
"Meski begitu, saya merasakan sesuatu di seluruh tim, baik pemain maupun staf, sesuatu yang istimewa. Ada sentuhan istimewa dan banyak potensi yang masih menanti."