Hossam Hassan Tegaskan Nyali Mesir di Babak 16 Besar Piala Afrika
Pelatih tim nasional Mesir, Hossam Hassan, mengirimkan pesan peringatan kepada seluruh kontestan Piala Afrika (AFCON) 2025. Berbicara di Agadir pada Senin malam, sang legenda hidup menegaskan bahwa The Pharaohs tidak gentar menghadapi lawan mana pun di babak 16 besar setelah memastikan diri keluar sebagai juara Grup B.
Mesir menutup fase grup dengan catatan tak terkalahkan usai bermain imbang tanpa gol melawan Angola di Stadion Adrar. Meski gagal menyapu bersih poin sempurna, hasil ini cukup bagi sang pemegang rekor tujuh gelar juara untuk mengamankan posisi puncak klasemen dengan raihan tujuh poin.
Percaya Diri dengan Kedalaman Skuad
Keputusan Hassan untuk merombak total susunan pemainnya saat melawan Angola menjadi bukti kepercayaan dirinya terhadap kedalaman tim.
Pemain bintang seperti Mohamed Salah dan penyerang Manchester City, Omar Marmoush, diistirahatkan sepenuhnya demi menjaga kebugaran di fase gugur.
"Kami siap menghadapi tim mana pun di babak 16 besar, tahap selanjutnya akan sulit dan persaingannya ketat. Kami akan berupaya meningkatkan hal-hal positif di pertandingan berikutnya dan memperbaiki hal-hal negatif," kata Hassan.
Baca juga: Mesir Segel Status Juara Grup B Meski Ditahan Imbang Angola Tanpa Gol
"Saya puas dengan penampilan para pemain yang bermain untuk pertama kalinya di Piala Afrika. Tujuan pertandingan melawan Angola adalah untuk menguji lebih banyak pemain," tambahnya.
Hassan juga menyatakan kepuasannya terhadap performa para pemain pelapis yang ia turunkan. Menurutnya, laga melawan Angola adalah ujian penting untuk melihat kesiapan seluruh anggota skuad sebelum memasuki fase hidup dan mati.
Sebagai jawara Grup B, Mesir dipastikan akan tetap bermarkas di Agadir untuk melakoni partai babak 16 besar yang dijadwalkan berlangsung pada Senin mendatang. Mereka kini tinggal menunggu konfirmasi lawan, yang akan diambil dari salah satu tim peringkat ketiga terbaik dari Grup D.
Ambisi Gelar Kedelapan
Mesir, pemegang rekor tujuh gelar juara AFCON, tampil impresif di Maroko meskipun dihantui jadwal yang padat. Hassan, yang memenangkan trofi pada tahun 1986, 1998, dan 2006, mencoba menularkan mentalitas juara tersebut kepada generasi baru yang telah menanti gelar juara sejak tahun 2010.
Baca juga: Piala Afrika 2025: Gol Salah Pastikan Kemenangan Mesir 2-1 atas Zimbabwe
"Mengistirahatkan lebih dari satu pemain disebabkan oleh waktu yang singkat antara pertandingan melawan Afrika Selatan dan Angola," kata Hassan, yang memenangkan Piala Afrika pada 1986, 1998, dan 2006.
Dengan status juara grup, Mesir kini menunggu lawan dari peringkat ketiga terbaik untuk memperebutkan tiket ke perempat final. Di bawah arahan Hassan, ambisi Mesir sudah jelas: membawa pulang trofi kedelapan ke Kairo, tanpa mempedulikan siapa pun lawan yang akan mengadang di babak sistem gugur.