Donnarumma Mengamuk usai Italia Dibantai Norwegia 4-1 di San Siro
Kekalahan telak 1-4 di kandang sendiri dari Norwegia pada Senin (17/11) dini hari WIB telah memaksa Tim Nasional Italia kembali ke bayang-bayang kegagalan masa lalu. Kegagalan ini, yang mengubur harapan tipis Gli Azzurri untuk lolos langsung ke Piala Dunia FIFA 2026, memicu amarah dan kritik keras dari kapten tim, Gianluigi Donnarumma.
Kiper yang kini membela Manchester City tersebut menyebut keruntuhan tim di babak kedua sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima dan menuntut peningkatan karakter yang mendesak sebelum babak play-off yang menentukan di bulan Maret.
Kalah Memalukan dari Norwegia
Pertandingan terakhir Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini dimulai dengan optimisme palsu di San Siro. Italia, di bawah asuhan pelatih Gennaro Gattuso, tampil solid dan menekan. Gol pembuka cepat dari Francesco Pio Esposito pada menit ke-11 seolah menjanjikan malam yang berbeda.
Baca juga: Bencana di San Siro, Italia Takluk 4-1 Lawan Norwegia
Namun, semua berubah drastis setelah jeda. Setelah kebobolan gol penyeimbang dari Antonio Nusa pada menit ke-63, mentalitas Italia tampak hancur. Norwegia, yang dipimpin oleh mesin gol Erling Haaland, membalikkan keadaan secara brutal. Haaland mencetak dua gol hanya dalam rentang waktu dua menit (menit ke-78 dan 79), diikuti oleh gol penutup dari Jorgen Strand Larsen di masa injury time, yang menyegel kemenangan 4-1 bagi Norwegia.
Kecam Penampilan Italia
Donnarumma, yang terlihat jelas kecewa dan marah, tidak menyembunyikan kekecewaannya di hadapan media Italia. Ia menekankan bahwa perbedaan performa antara babak pertama dan kedua adalah inti masalah struktural yang dihadapi tim.
"Kami seharusnya tidak kebobolan gol ketiga, gol keempat terjadi pada menit ke-93, tetapi masalah besarnya adalah kami berhenti bermain di babak kedua," ujar Donnarumma kepada Sky Sport Italia dan RAI Sport.
"Pertandingan di babak pertama benar-benar berbeda, kami tidak pernah membiarkan mereka keluar dari area pertahanan mereka sendiri. Kami harus melakukan itu selama 95 menit, bukan 45 menit, itu sudah pasti."
Ia melanjutkan, dengan nada yang tegas, mengkritik kerentanan mental timnya ketika menghadapi tekanan.
"Mendapat peluang kebobolan melawan tim hebat seperti Norwegia bisa saja terjadi, tetapi tidak mungkin Anda kemudian hancur total, benar-benar kehilangan kepercayaan diri, benar-benar kehilangan kendali permainan. Itu tidak dapat diterima." tegasnya.
Pelatih Gennaro Gattuso menyebut timnya memiliki mentalitas yang rapuh, mengakui bahwa timnya takut setelah Norwegia mulai bangkit.
Baca juga: Siapa Pemenang Piala Dunia 2006
Ancaman Play-off Ketiga Beruntun
Kekalahan ini menempatkan Italia di posisi kedua Grup I, tertinggal enam poin dari Norwegia yang memastikan diri lolos langsung ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1998.
Bagi Italia, kekalahan 1-4 di kandang sendiri ini adalah tanda bahaya serius menjelang babak play-off pada Maret 2026. Ini adalah kali ketiga berturut-turut Italia harus melalui jalur play-off setelah mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2018 (kalah dari Swedia) dan 2022 (kalah dari Makedonia Utara).
Donnarumma menyimpulkan dengan permintaan maaf kepada para tifosi yang memadati San Siro dan seruan untuk bersatu.
"Kami kecewa dan marah, sama seperti para penggemar. Kami meminta maaf kepada suporter. Yang bisa saya katakan adalah kami membutuhkan mereka pada bulan Maret [di babak play-off], untuk tetap bersama dan menghadapi pertandingan sebagai satu kesatuan,”ujarnya.
Nasib Italia kini kembali tergantung pada dua pertandingan hidup-mati di bulan Maret. Hanya dengan menghilangkan kerapuhan mental yang dikritik Donnarumma, Gli Azzurri dapat menghindari aib sejarah absen di tiga Piala Dunia berturut-turut.