Aitana Bonmati, bintang Spanyol yang juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Turnamen, tak kuasa menahan kekecewaan mendalam setelah timnya takluk dari Inggris melalui adu penalti dalam final UEFA Women's Euro 2025 di Stadion St. Jakob-Park, Minggu (27/7). Bonmati bersikeras bahwa La Roja adalah tim yang lebih baik di lapangan, namun nasib berkata lain.

Pertandingan berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu, dengan gol Mariona Caldentey untuk Spanyol dibalas oleh Alessia Russo dari Inggris. Namun, dalam drama adu penalti, Inggris berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1, mempertahankan gelar mereka.

Kekalahan 'Kejam' dan Keyakinan Bonmati

Bonmati, yang merupakan salah satu dari tiga pemain Spanyol yang gagal mengeksekusi penalti, termasuk tendangannya yang berhasil diselamatkan oleh kiper heroik Inggris, Hannah Hampton, menggambarkan kekalahan itu sebagai sesuatu yang "kejam".

"Ya, hari ini sangat menyakitkan karena kami yakin kami menjalani turnamen yang hebat dan kami memiliki mentalitas untuk datang hari ini dan menang," kata Bonmati.

"Tapi dalam sepak bola, siapa yang bermain lebih baik tidak selalu menang. Saya pikir kami lebih baik hari ini di lapangan, tetapi Anda harus mencetak satu gol lebih banyak daripada lawan untuk memenangkan pertandingan dan kami gagal melakukannya. Jadi kami harus adu penalti dan kalah."

Bonmati, peraih Ballon d'Or dua kali, juga tidak ragu untuk mengambil tanggung jawab atas kegagalannya dari titik putih. "Sangat kejam mengingat bagaimana turnamen berjalan dan bagaimana pertandingannya. Tapi terkadang dalam sepak bola, bukan tim terbaik yang menang, juga bukan tim yang pantas menang di lapangan.”

"Ada yang namanya penalti, dan kami jelas tidak bermain bagus di sana. Saya bertanggung jawab atas hal ini dan sejujurnya, itu sulit."

Baca juga: Kalahkan Spanyol 3-1 Lewat Adu Penalti, Inggris Pertahankan Gelar Euro 2025

Dominasi Spanyol yang Tak Berbuah Manis

Sepanjang turnamen, Spanyol menunjukkan dominasi teknis dan penguasaan bola yang luar biasa. Bahkan di final, mereka menguasai sebagian besar jalannya pertandingan dan menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol. Mariona Caldentey sempat membawa Spanyol unggul di menit ke-25, namun Alessia Russo menyamakan kedudukan di menit ke-57.

Kapten Spanyol, Irene Paredes, juga menyuarakan sentimen serupa dengan Bonmati, menuduh Inggris membuang-buang waktu untuk mencapai adu penalti. 

"Ya, saya merasa mereka nyaman membuang-buang waktu," ujar kapten Spanyol itu.

"Memang ada yang membuang-buang waktu, kiper di lapangan, pemain di lapangan. Yah, selama mereka membiarkan mereka melakukan itu, itu bagian dari permainan.

"Mereka tahu apa yang ingin mereka mainkan, saya rasa ini pertandingan ketiga mereka menang seperti itu. Kedua, ketiga? Yah, saya tidak tahu. Kami pikir kami akan punya peluang, saya rasa kami punya, tapi mereka tidak memanfaatkannya."

Generasi Emas Spanyol Bangkit

Meskipun kekalahan ini menyakitkan, Spanyol tetap optimistis tentang masa depan. Sebagai juara Piala Dunia 2023 dan UEFA Nations League 2024, Spanyol memiliki generasi emas yang penuh talenta muda.

"Kami sangat terluka. Sangat terluka, sejujurnya. Kami terluka hari ini, kami akan terluka besok, tetapi Anda tahu kami akan berusaha untuk bangkit,” kata Patri Guijarro.

Kekalahan di Euro 2025 mungkin terasa pahit bagi Spanyol, namun keyakinan mereka pada kualitas dan potensi tim tetap tak tergoyahkan. Dunia sepak bola akan menantikan bagaimana La Roja bangkit dari kekecewaan ini.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!