Sistem Juara Liga 1: Begini Penjelasannya!

Sistem Juara Liga 1 - Liga 1 Indonesia memasuki era baru dengan format kompetisi yang lebih segar dan menarik. Mulai musim 2023/2024, sistem juara Liga 1 berubah, menghadirkan dua fase: Reguler Series dan Championship Series.
Perubahan ini diharapkan bisa membuat persaingan semakin ketat dan tontonan semakin seru untuk para pecinta sepak bola Tanah Air.
Lantas, seperti apa sistem juara Liga 1 yang baru ini? Simak penjelasan yang udah YukSports rangkum buat kamu di bawah ini.
Format Baru Liga 1: Dua Fase Kompetisi
Sejak 1 Juli 2023, Liga 1 resmi menggunakan sistem baru yang membagi musim menjadi dua fase utama.
1. Reguler Series: Ajang Penyisihan Panjang
- Dimulai pada 1 Juli 2023 hingga 28 April 2024.
- 18 tim berkompetisi dalam 34 pekan, saling bertanding dalam sistem liga penuh.
- Empat tim teratas di klasemen berhak melaju ke babak Championship Series.
2. Championship Series: Penentuan Juara
- Digelar pada 4-26 Mei 2024.
- Empat tim terbaik dari Reguler Series bertarung memperebutkan gelar juara.
- Sistem ini mirip dengan play-off, di mana hanya yang terbaik yang bisa menjadi kampiun Liga 1.
Kenapa Format Ini Dipilih?
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) ingin menciptakan kompetisi yang lebih kompetitif dan dramatis. Dengan adanya Championship Series, persaingan semakin menarik hingga akhir musim, tidak ada lagi tim yang bisa "santai" setelah mendominasi Reguler Series.
Selain itu, format ini juga diyakini bisa meningkatkan animo penonton, karena pertandingan di Championship Series bakal lebih menegangkan dan penuh kejutan.
Mirip dengan MLS, Tapi Beda
Bagi yang mengikuti Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat, format baru Liga 1 ini memang punya kemiripan. MLS juga membagi kompetisi dalam dua fase, yakni fase reguler dan fase play-off.
Namun, ada beberapa perbedaan utama antara Liga 1 dan MLS:
- MLS memiliki dua wilayah kompetisi (Eastern dan Western Conference), sedangkan Liga 1 tetap satu wilayah.
- MLS tidak memiliki sistem degradasi, sementara di Liga 1, tim terbawah tetap harus turun kasta ke Liga 2.
Dulu Indonesia Pernah Pakai Sistem Serupa
Bagi yang mengikuti sepak bola Indonesia sejak lama, sistem seperti ini bukan hal yang benar-benar baru. Pada era Liga Indonesia di awal 2000-an, kompetisi dibagi menjadi dua wilayah, Barat dan Timur.
- Tim dari wilayah yang sama bertarung dulu, lalu empat tim terbaik dari masing-masing wilayah melaju ke babak delapan besar.
- Kemudian lanjut ke semifinal dan final untuk menentukan juara.
Namun, pada tahun 2008, PSSI mengubah format menjadi Indonesia Super League (ISL) dengan sistem kompetisi penuh tanpa pembagian wilayah.
Baca Juga: "Gelar Juara Terbanyak Liga Indonesia"
Kelebihan dan Kekurangan Format Baru
Seperti semua sistem, format baru Liga 1 ini punya sisi positif dan negatif.
Kelebihan:
- Kompetisi makin ketat dan tidak ada tim yang "terlalu nyaman" di puncak klasemen.
- Babak Championship Series menghadirkan laga-laga dramatis dan lebih menarik untuk penonton.
- Tim yang lolos ke Championship Series pasti yang benar-benar berkualitas.
Kekurangan:
- Tim yang mendominasi Reguler Series tidak otomatis menjadi juara, meski unggul jauh di klasemen.
- Tim yang sudah bekerja keras sepanjang musim bisa gagal juara jika kalah di Championship Series.
Dengan format baru ini, Liga 1 musim 2023/2024 bakal lebih seru dan kompetitif. Tidak ada lagi juara yang "pasti" sebelum musim benar-benar selesai. Drama dan kejutan bakal lebih sering terjadi, terutama di Championship Series.
Jadi, bagaimana menurut kamu? Apakah sistem juara Liga 1 ini lebih seru atau justru kurang adil?
Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official YukSports DISINI!