Toto Wolff Akui Salah Pilih Strategi Untuk Lewis Hamilton di GP Singapura

Bos tim Mercedes Toto Wolff mengakui salah memilih strategi untuk Lewis Hamilton di GP Singapura lalu.
Hamilton tampil gemilang saat kualifikasi dengan menduduki posisi ketiga, di belakang Lando Norris dan Max Verstappen yang saat ini memperebutkan gelar juara pembalap.
Namun Hamilton hanya mampu finis balapan di posisi keenam. Ia menjadi salah satu dari dua pembalap bersama Daniel Ricciardo yang menggunakan ban soft saat start. Sementara pembalap lainnya menggunakan ban medium.
Hal tersebut membuat juara dunia tujuh kali tersebut harus masuk ke pit stop lebih dulu dan akhirnya kehilangan posisi.
A tough evening under the lights here in Singapore pic.twitter.com/fxqu3rjyoe
— Mercedes-AMG PETRONAS F1 Team (@MercedesAMGF1) September 22, 2024
Mercedes memilih ban soft yang lebih cepat karena di sirkuit jalan raya Marina Bay, Hamilton diharapkan memiliki kesempatan untuk menyalip di awal balapan, karena banyak mobil saling berdekatan satu sama lain karena menjaga ban seperti di Monaco.
Namun Norris tampil gemilang dan berhasil memperlebar jarak di periode pertama balapan yang membuat Hamilton tidak bisa menjaga bannya bertahan lebih lama.
“Saya pikir kami salah membaca balapan,” kata Wolff, dilansir dari Motorsport.com.
"Kami mengambil keputusan berdasarkan sejarah balapan di Singapura yang pada dasarnya seperti arak-arakan, seperti di Monaco, dan bahwa ban soft akan memberinya kesempatan di awal.”
"Itulah satu-satunya kesempatan menyalip. Itu adalah keputusan yang salah yang kami semua ambil bersama-sama. Rasanya seperti kompensasi yang bagus tetapi dengan ban belakang yang kami miliki, itu hanya satu arah dan itu mundur.”
"Jadi, ada logika di baliknya, tetapi jelas itu bertentangan dengan apa yang seharusnya kami putuskan, tetapi itu tidak menyembunyikan fakta bahwa mobil itu terlalu lambat. Mungkin lawan ada di depan atau di belakang, tetapi itu tidak mengubah apa pun."
"Itu benar-benar malam yang menyakitkan. Bukan soal saat Anda melihat posisi, keempat dan keenam, itu tidak bagus, terutama saat Anda memulai di posisi ketiga dan keempat.”
"Mobilnya, kami kesulitan saat ini di trek yang panas dan sulit untuk traksi - di sini dan Baku. Tapi ini bukan alasan.”
"Saat ini bukan itu yang kami harapkan dari diri kami sendiri karena jika mobil tercepat Anda tertinggal satu menit di belakang pemimpin, itu sulit diterima."