Tak Sepakat dengan Verstappen, Russell Bela Penundaan GP Belgia

Grand Prix Belgia akhir pekan lalu diwarnai oleh drama cuaca yang menyebabkan penundaan start selama 80 menit, memicu perdebatan sengit di antara para pembalap.
Di satu sisi, ada Max Verstappen yang mengkritik keputusan tersebut, namun di sisi lain, George Russell dari Mercedes dengan tegas membela langkah FIA, bahkan menyebut pandangan yang berlawanan sebagai "kebodohan."
Visibilitas Nol di Eau Rouge
Saat hujan deras mengguyur sirkuit Spa-Francorchamps yang terkenal berbahaya, terutama di tikungan Eau Rouge-Raidillon, visibilitas menjadi kekhawatiran utama. Apalagi balapan Formula 3 sebelumnya yang dibatalkan karena hujan deras.
Meskipun para pembalap menyelesaikan formation lap di belakang safety car, kondisi lintasan yang sangat basah dan semprotan air yang masif membuat pandangan hampir nol bagi mereka yang berada di belakang.
Max Verstappen, juara dunia empat kali, termasuk di antara mereka yang frustrasi dengan penundaan tersebut.
Ia berpendapat bahwa balapan seharusnya bisa dimulai lebih cepat, bahkan menyarankan agar mobil-mobil bisa melakukan beberapa putaran lagi di belakang safety car untuk membersihkan lintasan.
"Antara Tikungan 1 dan 5 ada cukup banyak air, tetapi jika Anda melaju dua putaran di belakang safety car, lintasan akan jauh lebih bersih," katanya. "Dan sisa lintasan siap untuk dilalui.”
"Semakin banyak Anda melintasinya, trek akan jauh lebih baik. Dan jika Anda tidak bisa melihat, Anda selalu bisa mengendurkan gas. Pada satu titik Anda akan melihatnya.”
"Lalu lebih baik berkata: 'Begini, kita tunggu sampai benar-benar kering lalu kita mulai dengan ban slick.' Karena ini bukan balapan di cuaca basah yang sebenarnya bagi saya.”
"Pada akhirnya, mereka melakukan apa yang mereka inginkan, bukan? Tapi saya merasa agak disayangkan untuk semua orang. Anda tidak akan pernah melihat balapan basah klasik seperti ini lagi."
Baca juga: Mekies Pikul Tanggung Jawab atas Bencana Strategi Tsunoda di GP Belgia
Russell: 'Seperti Memakai Penutup Mata'
Namun, George Russell memiliki pandangan yang sangat berbeda, memprioritaskan keselamatan di atas segalanya.
“Sebagai pembalap, Anda selalu ingin segera memulainya,” kata Russell.
“Anda suka berkendara di tengah hujan. Namun faktanya, ketika Anda melaju lebih dari 320 kilometer per jam di Eau Rouge, Anda benar-benar tidak bisa melihat apa pun; rasanya seperti memakai penutup mata. Itu bukan balapan, itu hanya kebodohan.”
Pernyataan Russell menggarisbawahi bahaya dari Eau Rouge-Raidillon, bagian sirkuit yang telah menjadi saksi dua insiden fatal dalam enam tahun terakhir (Anthoine Hubert pada 2019 di F2 dan Dilano van 't Hoff pada 2023 di FRECA).
Direktur Balap F1, akhirnya menunda balapan selama 80 menit setelah kekhawatiran tentang kurangnya visibilitas. Russell sepenuhnya mendukung keputusan ini, dengan mempertimbangkan bahwa kondisi lintasan akan mengering setelah pukul 4 sore waktu setempat.
Perdebatan yang Tak Berkesudahan
Perbedaan pendapat antara Russell dan Verstappen menyoroti dilema yang dihadapi FIA dalam kondisi cuaca ekstrem. Di satu sisi, ada keinginan para pembalap untuk berlomba dan memberikan tontonan di tengah hujan yang tidak bisa diprediksi, tetapi di sisi lain, ada tanggung jawab besar untuk memastikan keselamatan mereka.
Meskipun balapan akhirnya berjalan lancar setelah penundaan, perdebatan tentang kapan waktu yang tepat untuk memulai balapan di tengah hujan lebat kemungkinan akan terus berlanjut di Formula 1. Namun, bagi George Russell, keselamatan adalah yang utama, bahkan jika itu berarti harus menunggu sedikit lebih lama untuk balapan yang sesungguhnya.