Mekies Pikul Tanggung Jawab atas Bencana Strategi Tsunoda di GP Belgia

Grand Prix Belgia yang diguyur hujan akhir pekan lalu menyisakan banyak drama, dan bagi tim Red Bull, salah satu sorotan utamanya adalah keputusan strategis yang merugikan pembalap mereka, Yuki Tsunoda.
Dalam sebuah langkah yang menunjukkan kepemimpinan yang tegas, Team Principal baru Red Bull, Laurent Mekies, secara terbuka mengambil alih tanggung jawab penuh atas kesalahan tersebut.
Kesalahan Fatal di Tengah Hujan Spa
Yuki Tsunoda, yang menunjukkan kecepatan menjanjikan di awal balapan yang penuh tantangan, berada dalam posisi yang sangat baik untuk mengamankan poin penting bagi timnya. Ia bahkan berhasil mengamankan posisi start ketujuh, salah satu hasil kualifikasi terbaiknya bersama tim senior Red Bull.
Namun, saat kondisi lintasan di sirkuit legendaris Spa-Francorchamps mulai mengering setelah hujan, tim membuat keputusan yang terbukti fatal.
Red Bull terlalu lama menunda panggilan pit stop untuk Tsunoda, memaksanya menyelesaikan satu lap lagi dengan ban intermediate yang sudah aus, sementara sebagian besar pesaingnya sudah beralih ke ban kering dan mencatat waktu yang jauh lebih cepat.
Penundaan ini menyebabkan Tsunoda kehilangan banyak posisi dan momentum, mengakhiri balapan di posisi ke-13, jauh di luar zona poin.
Baca juga: Hujan Deras di Spa, Hamilton & Verstappen Kritik Penundaan GP Belgia
Mekies: 'Ini Tanggung Jawab Kami'
Dalam konferensi pers pasca-balapan, Mekies tidak mencari kambing hitam. Dengan sikap lugas, ia mengakui bahwa keputusan strategis itu berada di bawah pengawasannya.
“Iitu adalah kesalahan kami," ujar Mekies, yang baru saja mengambil alih posisi Team Principal Red Bull Racing setelah didepaknya Christian Horner.
"Kami ingin memanggilnya ke pit pada lap yang sama dengan Max [Verstappen], dan semuanya sudah siap, kru sudah di luar, semuanya siap untuk kedua mobil, dan kami hanya memanggilnya terlalu terlambat."
"Jadi itu kesalahan kami, sayangnya, dan satu lap membuat perbedaan besar hari ini, jadi dia kehilangan, saya pikir, tiga atau empat posisi, yang pada akhirnya menghentikan perjuangannya untuk mendapatkan poin.”
Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Mekies untuk membangun budaya akuntabilitas di dalam tim. Ini adalah Grand Prix pertamanya sebagai Team Principal Red Bull, dan ia langsung menunjukkan kemauan untuk bertanggung jawab atas kesalahan strategis.
Reaksi Tsunoda Soal Miskomunikasi
Tsunoda sendiri, meskipun terlihat jelas kecewa dengan hasil tersebut, menunjukkan profesionalisme. Ia mengakui adanya "miskomunikasi" terkait pit stop-nya.
"Ya, ada miskomunikasi, kemudian kecepatannya juga kurang bagus," jelasnya.
“Sangat menyebalkan, ini sudah berawal dari miskomunikasi, atau saya tidak tahu harus berkata apa lagi, untuk mengganti ban. Mereka memanggil saya di saat-saat terakhir, tepat setelah jalan masuk pit.”
“Untuk satu putaran, trek panjang seperti ini sangat menentukan, dan sayangnya, saya kehilangan kesempatan itu. Saya kehilangan empat posisi, lima posisi, entah berapa, dan saya terjebak di belakang Pierre [Gasly]. Saya berusaha sekuat tenaga untuk menyalipnya, tetapi sayangnya, saya tidak berhasil.”