Trio Belanda AC Milan: Era Kejayaan yang Tak Terlupakan

YukSports - Trio Belanda AC Milan - Bagi para penggemar sepak bola, terutama AC Milan, akhir 1980-an hingga awal 1990-an adalah masa keemasan yang identik dengan keberadaan Trio Belanda AC Milan.
Kombinasi Marco van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard menjadi salah satu trio paling legendaris dalam sejarah klub ini.
Mereka tidak hanya dikenal karena kemampuan luar biasa mereka di atas lapangan, tetapi juga karena kontribusi mereka dalam meraih sejumlah gelar bergengsi, baik di level domestik, Eropa, maupun dunia.
Namun, meskipun kesuksesan mereka di klub sangat mengesankan, perjalanan karier internasional trio ini tidak selalu mulus.
Piala Dunia 1990 menjadi salah satu momen yang menguji kedalaman hubungan mereka, dengan timnas Belanda gagal memenuhi harapan.
Keberhasilan di AC Milan pun mulai tersorot lebih dalam, terutama setelah isu keretakan hubungan di antara mereka mulai mencuat.
Banyak yang berpikir bahwa keakraban trio ini mulai goyah, dan itu memunculkan spekulasi bahwa musim 1990-1991 akan jadi ujian berat bagi mereka.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya justru membuktikan sebaliknya.
Trio Belanda Membuktikan Kekompakan di Piala Interkontinental 1990
Di tengah kabar tentang ketegangan internal, Trio Belanda AC Milan tampil luar biasa di Piala Interkontinental 1990, yang digelar pada 9 Desember 1990.
AC Milan, yang saat itu menghadapi Club Olimpia dari Paraguay, memberikan penampilan yang sangat solid, dan mematahkan anggapan bahwa mereka akan kesulitan tanpa dua pemain penting mereka, Carlo Ancelotti dan Alberigo Evani, yang absen karena cedera.
Pada laga yang digelar di Jepang ini, Trio Belanda AC Milan—Van Basten, Gullit, dan Rijkaard—memegang peranan besar dalam kemenangan telak 3-0.
Gol pertama Milan datang berkat kerjasama ciamik antara Ruud Gullit yang memberikan assist matang kepada Frank Rijkaard, yang kemudian mencetak gol.
Selanjutnya, Giovanni Stroppa menambah gol kedua pada menit ke-62, dan gol ketiga kembali datang dari usaha Rijkaard setelah mendapat umpan dari Van Basten.
Pelatih Club Olimpia, Luis Cubilla, memuji penampilan ketiga pemain tersebut, “Mereka benar-benar hebat.
Bukan hanya sebagai pencipta peluang, tapi juga sebagai pengatur serangan Milan,” ungkapnya, seperti yang dikutip dalam Tabloid BOLA edisi Desember 1990.
Kejeniusan Arrigo Sacchi Mengubah Jalannya Pertandingan
Sukses besar di Piala Interkontinental ini tidak hanya berkat Trio Belanda, tetapi juga tak lepas dari taktik cerdas pelatih Arrigo Sacchi.
Meski dihadapkan pada absennya dua pemain kunci, Sacchi tetap mampu mengarahkan tim untuk tampil maksimal. Ia melakukan sedikit perubahan strategi dengan menggeser posisi Ruud Gullit ke sayap untuk memberikan lebih banyak ruang bagi sang pemain berkreasi.
Ini terbukti efektif, karena Gullit semakin leluasa untuk memberi assist dan menciptakan peluang.
Selain itu, penggantian peran Ancelotti dan Evani oleh gelandang muda Angelo Carbone dan Gianluca Gaudenzi juga berjalan mulus. Roberto Donadoni, yang baru pulih dari cedera, juga memberikan kontribusi besar dalam mendukung serangan Milan.
"Memang ada beberapa kendala di awal, tapi untungnya semuanya bisa teratasi dengan baik. Seluruh pemain tampil prima sepanjang 90 menit," kata Arrigo Sacchi selepas pertandingan.
Dengan kemenangan tersebut, Trio Belanda AC Milan kembali membuktikan bahwa mereka adalah kekuatan yang tidak tergoyahkan.
Isu keretakan hubungan mereka pun seakan sirna begitu saja, digantikan dengan kegemilangan yang terus berlanjut di sepanjang musim.
Tiga pemain ini tak hanya memberikan banyak gol dan assist, tetapi juga menginspirasi seluruh tim untuk meraih kejayaan di tingkat domestik dan Eropa.
Era Trio Belanda AC Milan menjadi salah satu babak terindah dalam sejarah klub. Mereka adalah simbol dari dominasi Milan pada masanya dan menorehkan sejarah yang tak terlupakan.
Keberhasilan mereka, terutama di bawah arahan Arrigo Sacchi, memperlihatkan betapa pentingnya kekompakan dan kerjasama tim dalam mencapai tujuan besar.
Dalam dunia sepak bola, trio ini akan selalu dikenang sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.