Rabiot Desak Leao Segera Bertransformasi Menjadi Bintang Dunia

Pembicaraan seputar Rafael Leão di AC Milan selalu berkutat pada satu kata: potensi. Penyerang Portugal itu adalah talenta eksplosif, yang mampu membalikkan keadaan pertandingan dengan satu sprint cepat dan skill yang menawan, menjanjikan tempat di antara pemain terbaik dunia.
Namun, seiring berjalannya waktu, potensi itu seringkali terasa tidak konsisten. Kondisi ini memicu intervensi yang blak-blakan dan lugas dari suara baru yang berpengaruh di ruang ganti Rossoneri: Adrien Rabiot.
Dalam wawancara eksklusif dengan Gazzetta dello Sport, gelandang Prancis yang bergabung dengan Milan musim panas ini—bereuni dengan pelatih Massimiliano Allegri—menyampaikan pesan keras bahwa jendela untuk sekadar mengandalkan talenta bagi pemain berusia 26 tahun itu mulai menutup.
"Saya tahu orang-orang banyak membicarakannya," kata Rabiot. "Dia adalah pemain dengan potensi besar, tetapi pada usia 26 tahun, Anda tidak lagi muda.”
“Di usianya, tidak ada lagi waktu untuk disia-siakan; waktu berlalu dengan cepat. Akan sangat memalukan jika dia hanya bertahan sebagai pemain yang berpotensi hebat."
Kontras dengan Modrić, Semangat dan Tekad sebagai Kunci
Kritik Rabiot bukan hanya soal usia; itu adalah penilaian yang lebih dalam tentang mentalitas dan dedikasi.
Ia secara tegas membandingkan pendekatan Leão dengan maestro lini tengah yang seolah tak pernah menua, Luka Modrić, yang juga merupakan sosok veteran di skuad Milan.
"Saya harap dia menyadari bahwa dia memiliki sarana untuk bersaing dengan yang terbaik," lanjut Rabiot.
"Tetapi mungkin dia tidak memiliki kemauan atau gairah seperti [Luka] Modrić. Leão perlu bertanya pada dirinya sendiri ke mana dia ingin pergi, apakah dia puas dengan apa yang telah dia capai atau apakah tujuannya adalah menjadi dirinya yang sebenarnya [sebagai pemain terbaik]."
Baca juga: Modric Ungkap Rahasia Performa Gemilang di Usia Senja
Ini adalah evaluasi tajam yang mempertanyakan konsistensi dan komitmen Leão di lapangan. Momen-momen gemilang, seperti musim MVP-nya saat meraih Scudetto 2022, seringkali diimbangi dengan periode di mana dedikasinya tampak menurun, menghasilkan penampilan yang membuat frustrasi.
Bagi Rabiot, masalahnya jelas: usaha harus sebanding dengan kemampuan. "Bagi kami, akan sangat disayangkan jika dia tidak menunjukkan semua potensinya dan tidak fokus 100% pada pekerjaannya," tegasnya.
Peluang di Bawah Allegri, Jalan Terakhir Menuju Konsistensi
Gelandang Prancis itu menyatakan harapannya bahwa kembalinya Massimiliano Allegri, pelatih yang terkenal menuntut, dapat menjadi katalis yang dibutuhkan Leão untuk akhirnya mengubah janji menjadi performa tanpa cela.
"Allegri tahu bagaimana mengeluarkan yang terbaik dari para pemainnya. Saya berharap dia juga memberikan dampak positif padanya. Mungkin ini adalah kesempatan yang tepat bagi Leão," tutup Rabiot.
Baca juga: Leao Ungkap Sempat Tolak Tawaran Inter sebelum Gabung Milan
Allegri ditugaskan untuk mengembalikan Milan ke puncak sepak bola Italia, sebuah tujuan yang diyakini Rabiot dapat dicapai, di mana Rabiot mengklaim tim memiliki kualitas untuk memperebutkan Scudetto. Membuka potensi kelas dunia Leão dipandang sebagai komponen penting dari ambisi tersebut.
Pesan yang disampaikan sudah jelas. Rafael Leão kini berada di persimpangan jalan, di mana jalur sebagai "talenta hebat" terpisah tajam dari jalur sebagai superstar global sejati. Tantangannya kini adalah apakah ia memiliki kemauan—seperti yang dicontohkan oleh rekan setimnya—untuk memilih jalur yang benar.