Luka Modric Resmi Berbaju AC Milan

AC Milan resmi mengumumkan penandatanganan Luka Modric, kapten timnas Kroasia dan ikon Real Madrid, dengan durasi kontrak satu tahun plus opsi perpanjangan hingga Juni 2027.
Kedatangan Modric menandai berakhirnya babak baru di Milan di bawah pelatih Massimiliano Allegri.
Karier Gemilang dan Warisan Abadi
Modric, saat ini berusia 39 tahun, meninggalkan Real Madrid setelah 13 musim—dengan 597 penampilan dan meraih total 28 gelar juara, termasuk enam kali Liga Champions dan empat gelar La Liga.
Ia juga pernah dianugerahi Ballon d'Or 2018 serta dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2018 saat Kroasia mencapai final.
Baca juga: Theo Hernandez Resmi Merapat ke Al-Hilal dari AC Milan
Peran dan Nomor Unik di San Siro
Di Milan, Modric akan mengenakan nomor punggung 14, sebuah penghormatan simbolik bagi idola masa lalu seperti Johan Cruyff—nomor yang pernah digunakannya juga semasa di Tottenham.
Pernyataan resmi Milan menghadirkan Modric sebagai pemain luar biasa yang akan memperkuat lini tengah dan memberikan arahan presisi kepada skuad muda mereka.
"Sangat bahagia berada di sini untuk memulai babak baru dalam karier saya," kata Modric.
"Merupakan suatu kehormatan besar bagi mereka untuk membandingkan saya dengan (Cruyff)... Saya mengenakan nomor punggung 14 di Tottenham untuk menghormatinya, dan karena nomor punggung 10 tidak tersedia," ujar Modric setelah memenangkan penghargaan Ballon d'Or pada tahun 2018.
Proyek Revolusi Milan
Klub yang musim lalu gagal lolos ke kompetisi Eropa ini menempatkan Modric sebagai bagian inti dari tim yang kembali dibangun, bersama pemain baru seperti Samuele Ricci, dan tengah merencanakan persiapan untuk memulai musim baru pada 23 Agustus melawan Cremonese.
Dengan pengalaman juara dan mental juara, Modric dianggap sebagai sosok penting untuk membangkitkan kembali performa klub.
Kedatangan Luka Modric di AC Milan bukan sekadar transfer berkelas, melainkan simbol dari ambisi besar untuk kembali berjaya.
Dengan kombinasi pengalaman, visi taktik, dan prestasi tertinggi, ia akan menjadi pusat dari proyek Milano yang tengah membangun kembali identitas juara. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana legenda hidup ini mengubah warna Serie A musim depan.