Kontroversi yang memanas mengenai penyelenggaraan pertandingan liga domestik ribuan kilometer dari kandang kian memanas hari ini ketika Como mengeluarkan pernyataan yang kuat dan tanpa basa-basi membela rencana pertandingan Serie A mereka melawan AC Milan di Perth, Australia. 

Klub tersebut berpendapat bahwa usaha semacam itu bukanlah pilihan, melainkan pengorbanan yang diperlukan demi "kelangsungan hidup" jangka panjang liga utama sepak bola Italia.

Como, yang diakusisi Djarum Group dan dilatih oleh Cesc Fàbregas, merilis pernyataan komprehensif yang membingkai perjalanan tak terduga ke sisi lain dunia itu sebagai upaya kolektif untuk menjembatani jurang ekonomi yang semakin lebar antara Serie A dan Premier League.

Jurang Keuangan: Seruan untuk Beradaptasi

Inti argumen Como terletak pada angka-angka pasti. Pernyataan tersebut secara langsung membandingkan kesepakatan penyiaran raksasa Premier League—yang kini menghasilkan lebih banyak pendapatan dari hak internasional daripada domestik—dengan pendapatan tahunan Serie A yang jauh lebih kecil.

Baca juga: UEFA Izinkan Laga La Liga dan Serie A Pindah ke Eropa

"Kita harus bertanya pada diri sendiri dengan jujur, bagaimana kita bisa mempertahankan pemain terbaik kita, membangun tim yang kompetitif, dan menarik elit dunia ke Serie A jika kita tidak beradaptasi," bunyi pernyataan tersebut. "Ini bukan masalah keserakahan. Sebagian besar klub di Italia tidak menghasilkan keuntungan. Ini tentang memastikan kelangsungan hidup dan membangun masa depan di mana Serie A tetap kompetitif, dihormati, dan dikagumi secara global."

Klub tersebut menekankan perlunya berevolusi dan menjadikan Serie A pembicaraan dunia sepak bola sekali lagi, sebuah referensi yang jelas terhadap masa keemasan liga pada tahun 1990-an ketika Calcio bisa dibilang merupakan liga paling dominan di planet ini.

Pengorbanan Tradisi

Pertandingan Milan vs Como, yang semula merupakan pertandingan kandang bagi Rossoneri, dijadwalkan sementara pada bulan Februari di Perth. 

Keputusan ini sebagian besar didorong oleh tidak tersedianya San Siro karena upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin. Langkah ini telah menuai kritik yang dapat diperkirakan dari kelompok penggemar dan pakar, termasuk kritik vokal dari pemain seperti gelandang Milan Adrien Rabiot, yang menyebut penerbangan 20 jam itu tidak masuk akal.

Baca juga: FIGC Izinkan Laga Serie A AC Milan vs Como Digelar di Australia

Como mengakui kekhawatiran ini secara langsung, dengan menulis: "Kami memahami bahwa perjalanan ini mungkin menuntut pengorbanan dalam hal kenyamanan, kemudahan, dan rutinitas. Namun terkadang pengorbanan itu penting, bukan untuk keuntungan individu tetapi untuk kebaikan yang lebih besar, untuk pertumbuhan, dan di atas segalanya, untuk kelangsungan hidup liga itu sendiri."

Dalam langkah yang jelas dirancang untuk meredam kemarahan suporter, Como juga mengumumkan bahwa mereka akan mengundang 50 penggemar mereka untuk bergabung dengan skuad dalam perjalanan 8.500 mil ke Australia sebagai duta klub dan liga.

Pernyataan Como, yang diakhiri dengan seruan tegas, "Bersama kita berdiri. Bersama kita bangkit. Bersama kita bertahan," adalah indikasi paling jelas bahwa klub-klub siap memperjuangkan masa depan komersial baru tanpa batas untuk Serie A, bahkan dengan mengorbankan tradisi lokal yang dihargai. Realitas ekonomi the beautiful game memaksa liga untuk melihat jauh melampaui tanah airnya.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!