Lyon Dihukum Degradasi ke Ligue 2 Karena Masalah Finansial

Sebuah keputusan mengejutkan dan menyakitkan telah mengguncang dunia sepak bola Prancis. Olympique Lyonnais, salah satu klub paling ikonik dan sukses di Ligue 1, secara resmi terdegradasi ke Ligue 2, kasta kedua sepak bola Prancis, efektif mulai musim 2025-2026.
Putusan ini, yang diumumkan pada 24 Juni 2025, setelah pertemuan antara pemilik klub John Textor dan badan pengawas finansial Prancis (DNCG).
Dihukum Degradasi ke Ligue 2
Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi "Les Gones" dan para penggemar mereka, yang terbiasa melihat tim kesayangan mereka bersaing di papan atas Liga Prancis dan kancah Eropa.
Sebelumnya pada November lalu, DNCG sudah menjatuhi hukuman degradasi pada musim depan jika tidak membenahi kondisi finansial mereka.
Selama bertahun-tahun, Lyon dikenal sebagai kekuatan dominan di Ligue 1, meraih tujuh gelar liga berturut-turut pada awal milenium, sebuah rekor yang belum tertandingi.
Namun, kini mereka harus memulai kembali dari divisi di bawahnya, sebuah kenyataan pahit yang belum pernah terjadi dalam sejarah modern klub.
Keputusan ini pun dikritisi oleh Lyon, yang langsung mengajukan banding atas keputusan ini.
"Olympique Lyonnais memperhatikan keputusan yang tidak masuk akal yang dijatuhkan oleh DNCG malam ini dan mengonfirmasi bahwa kami akan segera mengajukan banding," tulis pernyataan Lyon.
"Dengan dana yang telah dibuktikan dan keberhasilan olahraga yang telah membawa kami ke kompetisi Eropa selama dua tahun berturut-turut, kami sungguh tidak mengerti bagaimana keputusan administratif dapat mendegradasi klub Prancis yang hebat seperti itu.”
Baca juga: Manchester City Resmi Boyong Rayan Cherki dari Lyon
Lyon Terlilit Utang
Laporan menunjukkan bahwa masalah keuangan yang melilit klub telah mencapai titik kritis, memaksa pihak berwenang mengambil tindakan tegas. Pelanggaran regulasi keuangan yang berulang dan ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan stabilitas finansial menjadi dasar utama di balik keputusan degradasi ini.
Keputusan untuk mendegradasi Lyon muncul sehari setelah Textor, yang merupakan pengusaha asal Amerika Serikat, menjual 43% saham di klub Inggris Crystal Palace.
Meskipun manajemen klub telah berusaha untuk melakukan restrukturisasi dan menemukan solusi, upaya tersebut tampaknya tidak cukup untuk meyakinkan badan pengawas liga.
Pada Oktober, Eagle Football Group milik Textor mengungkapkan utang yang jumlahnya sekitar 422 juta pound, yang meningkatkan kekhawatiran mengenai stabilitas keuangan klub Prancis tersebut.
"Berkat kontribusi ekuitas dari para pemegang saham kami dan penjualan Crystal Palace, posisi kas kami telah meningkat pesat dan kami memiliki sumber daya yang lebih dari cukup untuk musim 2025/26," tambah pernyataan Lyon.
Selain itu, Lyon juga sudah menambah pundi-pundi keuangan mereka dengan menjual Maxence Caqueret ke Como dan Rayan Cherki ke Manchester City.
Namun kondisi tersebut masih belum cukup. Lyon kini dihadapkan dengan proses hukum dan jika berakhir dengan keputusan pahit, Stade de Reims, yang terdegradasi dari Ligue 1 dalam babak playoff degradasi setelah kalah dari Metz, akan mengambil alih posisi Lyon musim depan di kasta teratas Prancis.