Sindir Penalti Wirtz, Chivu: Kami Harus Lawan Ketidakadilan
Pelatih kepala Inter Milan, Cristian Chivu, meninggalkan Stadio San Siro dengan perasaan campur aduk setelah timnya menyerah 0-1 kepada Liverpool dalam laga fase liga UEFA Champions League 2025/26.
Kekalahan di menit-menit akhir dari tendangan penalti Dominik Szoboszlai meninggalkan rasa pahit yang mendalam, namun bagi sang juru taktik asal Rumania, momen kontroversial tersebut bukanlah kerugian terbesar yang dialami Nerazzurri malam itu.
Sindiran Halus untuk Aktor Utama
Chivu secara tersirat melayangkan kritik tajam terhadap keputusan penalti yang diberikan wasit Felix Zwayer, yang menunjuk titik putih setelah intervensi VAR meninjau tarikan kaus Alessandro Bastoni terhadap pemain pengganti Liverpool, Florian Wirtz.
"Hasil imbang adalah hasil yang pantas mengingat jalannya pertandingan," ujar Chivu kepada Sky Sport Italia pasca pertandingan.
"Insiden itu [penalti] terjadi di akhir laga. Ini yang kedua kali terjadi dalam dua pertandingan Liga Champions terakhir, dan kami lagi-lagi pulang dengan tangan kosong."
Baca juga: Inter Tumbang 0-1 dari Liverpool Lewat Penalti di Menit Akhir
Meski menolak berkomentar secara langsung mengenai keputusan wasit, Chivu mengeluarkan sindiran halus terhadap Wirtz. Sang pemain Jerman itu terjatuh dengan dramatis setelah tarikan kaus yang terlihat minim dari Bastoni.
"Saya jarang mengomentari keputusan wasit," tegas Chivu, mencoba menjaga sikap diplomatik. "Saya berbicara tentang edukasi dan apa yang seharusnya kita ajarkan kepada orang-orang, terutama di Liga Champions.”
“Wasit berada di posisi yang sangat baik untuk melihat seluruh insiden, dan dia memutuskan itu tidak layak diberikan penalti [awalnya]. Ketika VAR mengintervensi, ia harus memahami dinamika permainan."
“Kita harus menerima keputusan-keputusan tersebut dan belajar untuk melawan ketidakadilan, lebih waspada terhadap hal-hal ini, dan mencoba untuk fokus pada hal-hal baik yang dapat kita lakukan.”
Pernyataan Chivu, terutama penekanannya pada edukasi dan keputusan awal wasit di lapangan, menyiratkan bahwa Wirtz 'mendramatisasi' insiden tersebut, menjadikan insiden itu sebagai preseden buruk di kompetisi tertinggi Eropa. Mantan manajer AC Milan, Fabio Capello, bahkan lebih blak-blakan, menyebut penalti itu sebagai "skandal" dan menuduh melakukan diving.
Dua Cedera yang Lebih Merusak
Namun, poin utama yang ditekankan Chivu adalah dampak dari dua cedera yang memaksa pergantian pemain di babak pertama. Hakan Calhanoglu dan Francesco Acerbi harus ditarik keluar sebelum menit ke-30, memaksa Chivu menggunakan dua jatah substitusi sangat awal.
Baca juga: Gerrard Desak Liverpool Pertahankan Salah usai Klaim Dijadikan Kambing Hitam
"Kami tidak punya cukup energi di babak pertama dan berjuang dengan intensitas mereka, tapi kemudian kami menemukan kunci yang tepat untuk menyulitkan mereka," jelas Chivu. "Itu terjadi setelah kami dipaksa melakukan dua pergantian pemain, yang berarti di babak kedua kami tidak bisa melakukan lebih banyak perubahan dan kehabisan energi."
Chivu berpendapat bahwa kehilangan kemampuan untuk melakukan perubahan taktis di babak kedua, akibat terpaksa melakukan pergantian lebih awal, jauh lebih merugikan daripada penalti kontroversial di menit ke-88. Kehilangan gelandang bertahan sekaliber Calhanoglu dan bek tengah berpengalaman seperti Acerbi jelas mengganggu rencana taktis yang telah ia siapkan untuk menghadapi intensitas tinggi The Reds.