Pelatih Celtic Brendan Rodgers menegaskan timnya tidak akan memainkan sepak bola bertahan pada laga selanjutnya melawan tim besar di Champions League, meski tim asuhannya baru saja kalah memalukan dengan skor 1-7 melawan Borussia Dortmund.

Celtic padahal tampil dominan pada laga perdana dengan menang 5-1 atas klub Slovakia Slovan Bratislava. Namun klub asal Skotlandia ini gagal meneruskan momentum mereka di Eropa serta di liga domestik, di mana mereka menang enam kali dalam enam laga.

Kekalahan besar ini bukan pertama kalinya yang diderita Celtic di kompetisi elit Eropa ini. Sebelumnya mereka juga sempat kalah telak melawan klub-klub besar seperti Real Madrid, Paris Saint-Germain, dan Barcelona.

Namun hal tersebut tidak membuat Rodgers untuk mengubah gaya permainan menyerang timnya di laga selanjutnya melawan tim-tim papan atas Eropa.

"Kami selalu harus beradaptasi, tetapi terkadang kualitasnya justru lebih baik dari itu," kata Rodgers kepada TNT Sports.

"Apakah kami akan bertahan dan menunggu? Tidak, kami tidak akan melakukan itu.โ€

"Kami bermain dengan cara yang memungkinkan kami mendominasi di liga domestik. Kami tahu terkadang akan sulit bagi kami untuk melakukan itu, tetapi kami tetap harus menunjukkan kemampuan kami dalam menguasai bola.โ€

"Malam ini, kami tidak berada di level itu, kami terlalu mudah menyerah. Kemudian kami dihukum karenanya."

Pada pekan kedua fase liga Champions League 2023-24 ini, Celtic bertamu ke kandang Dortmund di Signal Iduna Park. Namun kunjungan tersebut langsung dihadapi dengan gol cepat Emre Can lewat tendangan penalti.

Meski Celtic sempat menyamakan kedudukan, Dortmund membalas berkali-kali lipat lewat hattrick Karim Adeyemi pada babak pertama. Serhou Guirassy juga menambah gol sebelum dan sesudah jeda. Felix Nmecha menutup laga tersebut 11 menit sebelum laga bubar.

"Saya rasa saya tidak pernah terlibat dalam pertandingan di mana hampir kami harus menerima ganjaran dari semua kesalahan yang kami buat," jelas Rodgers.

"Itulah levelnya. Itu level tertinggi sepak bola modern. Kami dihukum karenanya.โ€

"Gol-gol awal tampaknya sedikit membuat kami takut dan kami tidak bermain dengan keyakinan yang sama. Mereka bermain di level yang tinggi.โ€

"Di babak kedua, para pemain menunjukkan semangat yang hebat, kami lebih banyak menguasai bola dan mengambil lebih banyak risiko untuk menciptakan peluang, tetapi pada akhirnya kami dikalahkan oleh tim yang jauh lebih baik."

โ€œKami akan menilainya setelahnya. Kami ingin menekan permainan, tetapi kami ingin tetap seimbang, rapat, dan kompak.โ€

โ€œTerlalu sering kami keluar dari posisi pada waktu yang salah dan tidak dalam kondisi yang kompak, dan pemain-pemain top menghukum Anda. Itu adalah sesuatu yang akan kami perhatikan untuk pertandingan-pertandingan mendatang.โ€