Maresca Kecewa Berat Chelsea Sia-siakan Keunggulan Kontra Atalanta
Manajer Chelsea, Enzo Maresca, tidak menyembunyikan kekecewaannya setelah menyaksikan timnya memimpin di babak pertama, The Blues secara tragis membuang keunggulan itu dengan kebobolan dua gol cepat di paruh kedua, yang berujung pada kekalahan 1-2 yang menyakitkan dari Atalanta di Matchday 6 Fase Liga Champions UEFA 2025/26.
Kekalahan di New Ballance Arena, Bergamo, ini memperpanjang tren tanpa kemenangan Chelsea menjadi empat pertandingan di semua kompetisi, sekaligus mengancam posisi mereka di klasemen Liga Champions. Maresca menyoroti bagaimana timnya kehilangan kontrol setelah kebobolan gol penyeimbang yang tidak perlu
Gagal Pertahankan Keunggulan
Chelsea sempat mengendalikan pertandingan dengan baik di babak pertama, memimpin melalui gol cerdik Joao Pedro pada menit ke-24, hasil dari umpan silang akurat Reece James. Namun, Maresca mengakui adanya penurunan signifikan pada fisik dan mental timnya setelah jeda.
Titik balik terjadi pada menit ke-55 ketika umpan silang Charles De Ketelaere disambut sundulan keras Gianluca Scamacca, yang tak mampu dihalau Robert Sanchez. Gol ini, menurut Maresca, mengubah dinamika permainan.
“Setelah kami kebobolan, kami sedikit kehilangan kendali atas permainan,” kata Maresca. "Di babak pertama kami mencetak gol, kami kebobolan beberapa peluang. Di babak kedua kami memiliki dua peluang bagus untuk mencetak gol kedua, dan kemudian mereka mencetak gol."
Baca juga: Atalanta Comeback Dramatis saat Tundukkan Chelsea 2-1
Kebobolan Dua Gol Mudah
Kekalahan ini diperparah oleh gol penentu kemenangan Atalanta pada menit ke-83, yang dicetak oleh Charles De Ketelaere setelah menembus kotak penalti. Gol tersebut semakin menunjukkan kerapuhan lini pertahanan Chelsea yang telah menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir.
Maresca sendiri sempat mencoba bermain agresif dengan memasukkan beberapa pemain pengganti, tetapi justru pertahanan The Blues yang semakin terbuka.
Keputusan untuk mengganti beberapa pemain kunci, dan absennya beberapa pilar karena cedera, tampak menjadi bumerang. Lini belakang yang pincang, ditandai dengan perubahan di posisi bek tengah dan kanan, tidak mampu menahan tekanan intens dari La Dea.
“Setelah skor menjadi 1-1, kami sedikit kehilangan kendali permainan dan mereka mencetak gol kedua. Saya pikir kedua gol yang kami kebobolan sebenarnya bisa dihindari. Itu gol yang cukup mudah," ucapnya.
“Saya rasa kami tidak terlalu menderita sampai kami kebobolan gol. Itu mengubah seluruh dinamika permainan. Setelah gol kedua, kami memiliki kesempatan untuk mencetak gol dan menyamakan kedudukan, tetapi ini adalah momen khusus bagi kami dan kami hanya perlu memenangkan pertandingan berikutnya."
Baca juga: Garnacho Klaim Tak Ada Penyesalan Tinggalkan Man United untuk Chelsea
Masa Depan Eropa yang Mencekam
Hasil buruk ini menjatuhkan Chelsea ke posisi ke-11 klasemen Fase Liga, sebuah posisi yang jauh dari harapan mereka untuk lolos otomatis ke Babak 16 Besar di 8 besar.
Dengan hanya 10 poin dari enam pertandingan, The Blues kini harus berjuang keras di dua laga sisa untuk menghindari babak play-off yang akan menguras energi.
“Mungkin dengan dua kemenangan dan 16 poin kita bisa berada di delapan besar, tapi saya tidak yakin. Sekarang fokusnya harus pada pertandingan kandang dan kemudian pertandingan berikutnya,” ucap pelatih asal Italia ini.
“Tentu saja, jika kita ingin mencoba finis di delapan besar, kita perlu memenangkan kedua pertandingan tersebut. Jika tidak, kita harus bermain di babak play-off untuk lolos ke babak selanjutnya.”
Tekanan kini berada di pundak Maresca. Kegagalan mempertahankan keunggulan di pertandingan krusial, ditambah dengan tren buruk di liga, menuntut respons instan dari The Blues jika mereka ingin mengembalikan kepercayaan para penggemar dan dewan direksi.
“Sekarang pertandingan sudah selesai. Sekarang fokus harus tertuju pada pertandingan hari Sabtu karena sekarang kita perlu memenangkan pertandingan sesegera mungkin,” tutupnya.