Pelatih kepala Napoli, Antonio Conte, telah mendesak skuadnya untuk segera melupakan kekalahan mengejutkan di Serie A dan memfokuskan kembali ambisi mereka pada kancah Eropa. Menjelang pertandingan krusial Liga Champions melawan PSV Eindhoven malam ini, Conte menegaskan bahwa Partenopei tidak datang ke Belanda untuk mencari simpati, melainkan untuk membuktikan kualitas mereka.

Juara bertahan Italia itu tersungkur 0-1 di tangan Torino pada akhir pekan lalu, kekalahan liga kedua mereka musim ini yang menyebabkan mereka tergelincir dari puncak klasemen. Namun, alih-alih meratapi hasil tersebut, Conte justru menuntut reaksi positif dan mentalitas yang lebih tajam dari para pemainnya.

Bukan Korban, Tapi Pesaing

Dalam konferensi pers pra-pertandingan, Conte mengakui bahwa hasil di Turin memang negatif, tetapi ia melihat banyak hal positif dari performa timnya. 

Fokusnya kini beralih sepenuhnya ke tantangan yang disajikan oleh juara Eredivisie musim lalu, PSV, pada Rabu (22/10)

"Saya menyukai performa di Turin, tetapi hasilnya jelas negatif dan memengaruhi penilaian umum," ujar Conte. "Sekarang, kami harus menghadapi pertandingan ini melawan tim yang luar biasa, yang memenangkan kejuaraan Belanda musim lalu. Mereka selalu menjadi pemain kunci."

Baca juga: Koneksi KDB-Hojlund Bawa Napoli Menang 2-1 atas Sporting CP

Menggunakan bahasa yang tajam, Conte mengirimkan pesan jelas tentang tujuan mereka di Philips Stadion.

"Mereka memainkan jenis sepak bola tertentu, kami harus sangat berhati-hati, tetapi kami tidak datang ke sini untuk berlagak sebagai korban, tetapi untuk memainkan permainan," tegasnya. "Akan ada dua fase [bertahan dan menyerang], kami akan mencoba melakukan keduanya dengan cara terbaik."

Seimbangkan Serangan dan Tingkatkan Soliditas

Kekalahan dari Torino terjadi setelah gol tunggal Giovanni Simeone, yang diklaim Conte sebagai hadiah yang diciptakan oleh kesalahan timnya sendiri daripada ancaman nyata dari lawan. 

Conte juga menyoroti adanya kecenderungan di timnya untuk "terlalu sibuk mencoba untuk terlihat cantik" di sepertiga akhir, yang menyebabkan kurangnya efektivitas.

Baca juga: Milan Kalahkan Fiorentina 2-1 dan Kuasai Puncak Serie A

Selain itu, ia menjelaskan bahwa tantangan musim ini jauh lebih besar dibandingkan musim lalu—ketika Napoli tidak bermain di kompetisi Eropa. Peningkatan jumlah pertandingan, menurutnya, adalah alasan alami mengapa timnya kebobolan lebih banyak gol.

"Dibandingkan musim lalu, kami kebobolan lebih banyak gol tetapi juga mencetak lebih banyak. Rata-rata telah meningkat," jelasnya. 

"Tidak terhindarkan bahwa kami membutuhkan lebih dari sekadar kekokohan, karena jumlah pertandingan telah meningkat secara signifikan. Mungkin inilah yang sedikit mengekspos kami pada serangan balik dan risiko lainnya."

Napoli membutuhkan hasil positif di Eindhoven untuk memperkuat posisi mereka di grup Liga Champions. Dengan pelatih sekaliber Conte yang menuntut timnya untuk mengatasi kemunduran domestik dengan keberanian Eropa, semua mata akan tertuju pada bagaimana para pemain Azzurri bangkit dari kekalahan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!