Inter Ingin Pertahankan Inzaghi Pasca Kekalahan di Final Liga Champions

Meskipun mengalami kekalahan telak 5-0 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions, Inter Milan menegaskan keinginannya untuk melanjutkan kerja sama dengan pelatih Simone Inzaghi.
Inter Dipermalukan PSG
PSG membuka skor pada menit ke-12 ketika Achraf Hakimi memanfaatkan pergerakan yang terorkestrasi dengan baik, menyelesaikannya dari jarak dekat ke gawang mantan klubnya.
Juara Ligue 1 Prancis ini menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-20 melalui Désiré Doué yang berusia 19 tahun, yang mengakhiri serangan balik cepat dengan penyelesaian yang tenang.
Doué menambahkan gol keduanya pada menit ke-63, menerima umpan akurat dari Vitinha dan memasukkan bola ke sudut bawah gawang.
Sepuluh menit kemudian, giliran Khvicha Kvaratskhelia mengubah kedudukan menjadi 4-0, menyelesaikan gerakan serangan balik yang dimulai oleh Ousmane Dembélé. Pemain pengganti Senny Mayulu melengkapi kemenangan pada menit ke-87, mencetak gol kelima PSG.
Kekalahan di Final Tak Berdampak pada Inzaghi
Presiden klub, Giuseppe Marotta, menyatakan bahwa hasil tersebut tidak mempengaruhi penilaian mereka terhadap kinerja Inzaghi dan bahwa pembicaraan mengenai masa depannya akan segera dilakukan.
"Kekalahan ini tidak akan berdampak. Inzaghi masih memiliki kontrak satu tahun lagi dan kami telah memutuskan untuk bertemu dengannya minggu ini," kata Marotta.
"Hampir semua pujian atas siklus positif ini adalah karena profesionalisme dan kemampuannya. Jika dia ingin melanjutkan, kami senang."
Baca juga: PSG Juara Champions League usai Bantai Inter Lima Gol Tanpa Balas
Kalah di Dua Final Liga Champions
Inzaghi, yang sebelumnya membawa Inter ke final Liga Champions pada 2023, di mana mereka kalah tipis dari Manchester City, kini menghadapi spekulasi mengenai masa depannya, termasuk kemungkinan tawaran dari klub-klub lain.
Namun, Marotta menekankan bahwa klub tidak terbiasa membiarkan pelatih memasuki tahun terakhir kontraknya tanpa kejelasan.
"Kami bertemu dengan pelatih karena klub ini tidak biasa membiarkan seorang manajer memasuki tahun terakhir kontraknya. Tidak ada revolusi yang sedang berlangsung. Kami akan bertemu untuk mendengar apa yang akan dikatakannya. Saya ulangi, dari pihak kami, kami sangat bangga dan merasa terhormat untuk terus bersamanya,” tambah Marotta.
Marotta juga memberikan selamat kepada PSG atas kemenangan mereka dan mengakui bahwa Inter kalah kelas dalam pertandingan tersebut. "Mari kita cepat melupakan dan melihat ke depan, dengan awal baru di Piala Dunia Antarklub," katanya. "Kami akan mewakili Italia bersama Juventus."
Dengan Piala Dunia Antarklub yang akan datang, Inter berharap dapat bangkit dan menunjukkan performa terbaik mereka di panggung internasional.