Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini kesal dengan Celtic bermain parkir bus pada pekan ketiga Champions League, Rabu (23/10) malam WIB.

Atalanta tampil dominan sebagai tuan rumah di Gewiss Stadium. La Dea memiliki 66 persen penguasaan bola, serta memiliki 22 tembakan berbanding empat tembakan dari Atalanta.

Selain itu, Atalanta juga memiliki 54 sentuhan di kotak penalti lawan, berbanding tujuh sentuhan dari skuad besutan Brendan Rodgers tersebut.

Namun Atalanta tidak mampu mengonversi dominasi tersebut menjadi gol. Peluang terbaik datang ketika upaya dari Mario Pasalic membentur tiang gawang.

Kiper Celtic Kasper Schmeichel melakukan penyelamatan gemilang untuk menghentikan sundulan Mateo Retegui. Tim tamu juga memiliki peluang lewat tembakan Alex Valle yang ditepis Marco Carnesecchi.

"Itu adalah salah satu pertandingan di mana, meskipun sudah bekerja keras, bola tidak mau masuk," kata Gasperini kepada Sky Sport Italia.

"Kami mendominasi pertandingan, menciptakan banyak peluang, tetapi kurang tajam dan mungkin juga kurang beruntung. Ketika Anda tidak memecah kebuntuan dalam pertandingan seperti ini, semuanya menjadi lebih rumit."

Atalanta berhasil meraih lima clean sheet dari enam laga di kompetisi Eropa. Mereka juga belum kebobolan di Champions League musim ini, menyusul hasil imbang 0-0 melawan Arsenal dan kemenangan 3-0 atas Shakhtar Donetsk.

Celtic patut dipahami memperkuat lini pertahanan mereka usai kebobolan tujuh gol melawan Borussia Dortmund pada laga sebelumnya.

Namun Gasperini tidak peduli dengan rekor clean sheet mereka, sebab pelatih 66 tahun ini lebih memilih menang 3-2 daripada imbang dengan skor kacamata.

"Tidak kebobolan gol adalah aspek positif dan menjaga soliditas pertahanan adalah hal yang krusial," tegas Gasperini.

“Namun, hal yang paling merugikan hari ini adalah kenyataan bahwa kami tidak dapat mencetak gol, meskipun berulang kali masuk ke area penalti mereka.”

“Secara pribadi, saya lebih suka menang 3-2 daripada seri 0-0, karena gol membuat perbedaan di Champions League.”

Para pemain kehilangan akal pada babak kedua dan Gasperini mencoba mengubah arah angin dengan mengganti beberapa pemain. Namun gol pun tak kunjung datang.

“Mungkin kami mulai kesal. Ketika Anda tahu bahwa Anda memiliki begitu banyak peluang dan tidak memanfaatkannya dengan baik, Anda bisa tergoda untuk terburu-buru. Itu membuat kami tergesa-gesa dan Celtic semakin menutup permainan,” lanjut Gasperini.

“Sejujurnya, saya belum pernah melihat Celtic bertahan sedalam itu sebelumnya. Saya menarik keluar Retegui karena saya butuh pemain yang segar dan saat ini sulit untuk membuat para penyerang selalu waspada dengan begitu banyak pertandingan. Kami perlu melakukan sesuatu yang berbeda.”

Atalanta saat ini menduduki peringkat ke-17 dengan lima angka dari tiga laga. Sementara Celtic tiga tingkat di bawahnya dengan empat poin.