Alejandro Garnacho akhirnya memecah keheningan yang menyelimuti kepindahannya yang kontroversial dari Manchester United ke Chelsea. Pernyataan ini muncul setelah sang winger Argentina itu menjadi bintang utama dalam kemenangan krusial 1-0 The Blues atas Benfica asuhan José Mourinho di ajang UEFA Champions League, Rabu (1/10) dini hari WIB.

Dalam malam yang penuh drama di Stamford Bridge, aksi eksplosif Garnacho di sisi kiri lah yang membuahkan gol penentu—meski tercatat sebagai gol bunuh diri oleh gelandang Benfica, Richard Ríos. Kontribusi langsung ini menjadi panggung sempurna bagi sang pemain muda untuk menyingkirkan bayang-bayang Old Trafford.

Dari Pengasingan Hingga Raih Kemenangan

Garnacho, yang kepindahannya senilai $40 juta ke London Barat pada musim panas lalu diwarnai laporan keretakan hubungannya dengan manajer United saat itu, Rúben Amorim, memilih nada diplomatis namun jujur.

Baca juga: Chelsea Berhasil Datangkan Alejandro Garnacho dari Manchester United

Ketika ditanya mengenai akhir yang pahit dalam kariernya di Manchester, di mana ia sempat dicoret dari tim utama dan berlatih sendirian—bersama beberapa pemain lain seperti Marcus Rashford dan Antony yang disebut 'Skuad Bom'—Garnacho menolak menyalahkan bekas klubnya.

"Saya rasa itu adalah momen yang sulit di sana, hanya berlatih sendirian," kata Garnacho kepada TNT Sports pasca-pertandingan. 

"Namun, saya tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentang klub lama saya, Manchester United. Itu hanyalah momen buruk dalam hidup, tapi sekarang saya sangat senang berada di sini dan bermain di kompetisi ini dan mendapatkan tiga poin hari ini."

Pernyataan ini menggarisbawahi tekad Garnacho untuk menutup babak yang sulit dan sepenuhnya fokus pada awal barunya di bawah manajer Chelsea, Enzo Maresca.

Bintang Baru di Stamford Bridge

Meski gol yang lahir dari umpan silangnya tercatat sebagai gol bunuh diri, penampilan Garnacho secara keseluruhan menuai pujian tinggi dari Maresca. 

Baca juga: Gol Bunuh Diri Ríos Hadiahi Chelsea Tiga Poin atas Benfica

Manajer Italia itu memuji kontribusi sang winger yang berusia 21 tahun, tidak hanya dalam menyerang, tetapi juga dalam etos kerja dan tekanan defensif.

"Alejandro sangat bagus hari ini. Tidak hanya saat menguasai bola, tetapi secara defensif, dia sangat bagus dalam cara dia menekan," puji Maresca. 

"Di sepertiga akhir lapangan, dia memiliki kebebasan untuk melakukan duel satu lawan satu dan masuk ke kotak penalti, karena dari sana kami mencetak gol."

Garnacho sendiri mengakui betapa spesialnya momen bermain di Liga Champions bagi klub barunya.

"Ketika kami masih muda, kami memimpikan malam-malam Liga Champions dan sekarang kami ada di sini, jadi saya sangat bahagia," tambahnya. "Ini adalah tiga poin besar. Kami membutuhkannya setelah kalah di pertandingan pertama."

Kepindahan Garnacho ke Chelsea dianggap sebagai langkah berani di akhir bursa transfer, dan malam heroiknya di Liga Champions menegaskan bahwa ia telah menemukan kembali panggung yang tepat untuk bakatnya. Bagi Garnacho, babak di Manchester adalah masa lalu, dan masa depannya, yang penuh dengan janji-janji kejutan, baru saja dimulai di London.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!